TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (Persero) atau ADHI, Entus Asnawi Mukhson, mengejar kontrak baru hingga Rp 23 triliun di akhir tahun 2022. Ia berharap perseroan merealisasikan nilai kontrak baru Rp 22 triliun hingga Rp 23 triliun.
"Kontrak baru yang kami catatkan sampai dengan September 2022 nilainya sebesar Rp 18,1 triliun. Mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun ini kami bisa mencapai angka Rp 22-23 triliun," tutur Entus saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu, 9 November 2022.
Baca: Adhi Karya Menangkan Kontrak Bendungan Jenelata Gowa Senilai Rp 4,15 Triliun
Adapun 71 persen nilai kontrak baru sebesar Rp 18,1 triliun ditargetkan berasal dari swasta dan lainnya. Sementara sebanyak 23 persen dari pemerintah dan 6 persen dari BUMN. Untuk mengejar target tersebut, Adhi Karya mengincar proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Direktur Utama PT Adhi Karya mengatakan pihaknya telah mengikuti 19 tender offer yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Dari 19 tender offer tersebut, perseroan berhasil memenangkan empat paket pembangunan infrastruktur IKN. Dan dari Keempat paket tersebut, tiga diantaranya yaitu Jalan Tol Segmen 3A Ruas Karang Joang-Kariangau.
Lalu, pembangunan Hunian Pekerja yang akan dibangun bekerja sama dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan proyek pembangunan Jembatan Pulau Balang juga akan dibangun dengan porsi perseroan sebesar Rp100 miliar melalui kerja sama operasional (KSO).
NABILA NURSHAFIRA
Baca: Anggaran Infrastruktur Jokowi Naik, Adhi Karya Bidik Kontrak Baru 2023 Tumbuh 20 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini