Pengadaan SKPLU ini juga sejalan dengan program pemerintah yang terus mendorong untuk penambahan fasilitas kendaraan bermotor berbasis tenaga listrik.
"Sebagai operator bandar udara yang mengoperasikan Bandara Soekarno-Hatta, kami tentu saja dengan berbagai program staretegis membantu konsep green airport, green energy dalam konteks long time goal dari bandara ini," kata Awaluddin.
Selain itu, AP II juga mendukung penuh program Net Zero Carbon Emission pada 2050 di industri aviasi. "Kami juga berusaha sekeras mungkin berupaya zero mission carbon bisa terjadi dan ini tidak mudah tanpa dukungan semua pihak," ujarnya.
Director of Facility Management Business PT Angkasa Pura Solusi Muhammad Putra Pariadi mengatakan setelah pengembangan Tahap I usai pada 2022, pengembangan dilanjutkan ke Tahap II yang akan selesai pada Semester II/2023.
“Pada Tahap II, jumlah slot parkir kendaraan listrik untuk mengisi energi di SPKLU Terminal 3 ditambah sehingga menjadi 20 slot dengan 2 Fast Charging DC dan 3 Normal Charging AC,” kata Putra.
Kemudian pada pengembangan Tahap III yang akan selesai pada awal 2025, SPKLU di Terminal 3 akan memiliki 40 slot parkir pengisian kendaraan listrik dengan 5 Fast Charging DC dan 5 Normal Charging AC.
“Pada Tahap II, SPKLU di Terminal 3 dapat dioperasikan secara komersial untuk memberikan pelayanan bagi kendaraan umum dan kendaraan pribadi berbasis listrik, sementara pada Tahap III kapasitas SPKLU akan meningkat dengan dapat melayanni kendaraan besar,” kata Putra Pariadi.
Baca juga: Menperin Yakin Target Produksi 2 Juta Motor Listrik Tercapai pada 2024: Tidak Terlalu Sulit
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.