4. Dugaan Korupsi BTS, Kejagung Sita Dokumen Penting dari Kantor Kominfo dan Vendor
Kejaksaan Agung mengungkap perkembangan terbaru dari kasus dugaan korupsi penyediaan base transceiver station (BTS) dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) melakukan penggeledahan di dua lokasi.
Lokasi itu adalah kantor Kominfo di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 9, Jakarta Pusat, dan kantor PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical di Jalan Pegangsaan Dua KM 2 Nomor 64, Jakarta Utara.
“Hari ini penyidik telah melakukan penggeledahan di dua tempat, yaitu di Kominfo dan di PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical selaku vendor dari penyediaan proyek ini,” ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kuntadi lewat keterangan video pada Senin, 7 November 2022.
Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita dokumen-dokumen dan barang bukti elektronik yang berkaitan dengan perkara dimaksud. Penggeledahan dan penyitaan berjalan lancar dan aman dengan mematuhi protokol kesehatan.
Baca selengkapnya di sini.
5. Bidik Rp 7,9 Triliun dari IPO, Blibli Akan Bayar Utang ke BCA dan BTPN
Blibli berencana membayar utang ke BCA dan BTPN setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 8 November 2022. Emiten BELI itu membidik Rp 7,99 triliun dana dari hasil penawaran umum dengan melepas 17,7 miliar saham dengan harga Rp 450 per lembar.
“Hari ini menjadi awal yang baru bagi Blibli. Seiring dengan resminya Blibli sebagai perusahaan tercatat di BEI, kami makin dekat dengan visi menjadi ekosistem perdagangan yang menyediakan pilihan bagi konsumen dan institusi,” kata CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto seperti dikutip dari Bisnis, Selasa.
Dana hasil penawaran umum ini akan digunakan Blibli untuk melunasi utang kepada BCA sebesar Rp 2,75 triliun dan ke BTPN senilai Rp 2,75 triliun. Sementara itu, sisa dana IPO akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. Rinciannya, sekitar 57 persen digunakan oleh Blibli dan 43 persen akan digunakan untuk PT Global Tiket Network (GTNe).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Digeledah Kejagung karena Kasus Dugaan Korupsi BTS, Kominfo Klaim Kooperatif
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.