TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok pada sesi pertama Selasa, 8 November 2022. Indeks ditutup di level 7,071 atau turun 0,43 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
"Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 231 saham menguat, sementara 241 melemah, dan 217 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6 ,61 triliun. Frekuensi trading sebanyak 812.007 kali dan volume trading 136,9 juta lot," tutur tim analis Samuel Sekuritas Indonesia pada Selasa, 8 Novemebr 2022.
Seiring dengan pelemahan bursa Indonesia, Bursa Asia tampak fluktuatif. Nikkei terpantau menguat 1,41 persen. Begitu juga STI naik 0,35 persen dan Kospi 0,92 persen. Kemudian indeks Hang Seng cenderung flat 0,04 persen dan Shanghai melemah 0,52 persen. Adapun Bursa Amerika kompak menguat. Indeks DJIA naik 1,26 persen; S&P500 0,83 persen; dan Nasdaq 0,85 persen.
Saham emiten penyuplai alat kesehatan yang baru masuk ke bursa hari ini, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama. Frekuensi transaksi mencapai 50.330 kali, disusul MKTR 48.420 kali dan GPSO 39.638 kali.
Dari sisi volume, saham emiten pertambangan batu bara Bumi Resources (BUMI) menjadi saham yang terbanyak diperdagangkan. Volume saham mencapai 15,7 juta lot; disusul OMED 8,1 juta dan BIPI 7,7 juta.
Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penguatan tertinggi naik 1,42 persen; disusul indeks sektor transportasi (IDXTRANS) naik 0,62 persen; dan indeks sektor industri 0,42 persen. Sementara itu, indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penurunan terdalam sebesar 1,18 persen; disusul indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) 0,56 persen; dan indeks sektor konsumer non-cyclical (IDXNONCYC) 0,19 persen.
Baca: IHSG Sepekan Terkoreksi 0,15 Persen, Kapitalisasi Pasar Turun jadi Rp 9.342,69 Triliun
Adapun hari ini, enam emiten memulai debutnya di bursa. Pertama, emiten e-commerce PT Global Digital Niaga atau Blibli dibuka dengan harga IPO Rp 450 per saham. Kemudian emiten pengelola grup rumah sakit, PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) dibuka Rp 900 per saham.
Lalu, emiten properti PT Wulandari Bangun Sedaya (BSBK) dibuka Rp 100 per saham; emiten sawit PT Citra Borneo Utama (CBUT) dibuka Rp 690 per saham; dan emiten sawit PT Menthobi Karyatama Raya (MKTR) dijual Rp 120 per saham.
Emiten penyedia alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri (OMED) dibuka Rp 204 per saham. Keenamnya mencatatkan performa yang beragam di sesi pertamanya; empat di antaranya yaitu CBUT, MKTR, BSBK dan OMED berhasil menutup sesi pertama hari ini dengan kenaikan dua digit. BELI naik tipis 0,44 persen ke Rp 452 per saham dan PRAY melemah tipis 2,78 persen ke Rp 875 per saham.
Berikut ini lima besar top gainer sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase kenaikan).
- BSBK (+35 persen ke Rp135 per saham)
- CBUT (+23,1 persen ke Rp850 per saham)
- PORT (+22,5 persen ke Rp1.195 per saham)
- OMED (+22,5 persen ke Rp250 per saham)
- MKTR (+15,8 persen ke Rp139 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini adalah sebagai berikut.
- BMSR (-6,9 persen ke Rp675 per saham)
- TFCO (-6,8 persen ke Rp615 per saham)
- KARW (-6,8 persen ke Rp96 per saham)
- ALMI (-6,6 persen ke Rp308 per saham)
- DMAS (-6,6 persen ke Rp168 per saham)
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: IHSG Sepekan Terkoreksi 0,15 Persen, Kapitalisasi Pasar Turun jadi Rp 9.342,69 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini