TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan jumlah perputaran uang dalam rekening Reza Paten. Ini berkaitan dengan kasus investasi bodong robot trading Net89 yang diduga melibatkan Reza Paten.
Ivan mengatakan dari 150 rekening yang telah diblokir PPATK dalam kasus Reza Paten itu, terdeteksi adanya perputaran uang mencapai Rp 1 triliun. Menurut Ivan, perputaran uang yang turut mengalir ke berbagai pihak itu berasal dari 25 bank.
"Perputarannya di beberapa rekening para pihak nilainya mencapai lebih dari Rp 1 trilliun," ujar Ivan saat dihubungi, Sabtu, 5 November 2022.
Kasus yang melibatkan Reza Paten ini mencuat setelah tim kuasa hukum korban Net89 melaporkan dugaan penipuan robot trading itu ke Bareskrim Mabes Polri pada 26 Oktober 2022. Mereka juga telah meminta bantuan PPATK memelusuri aliran dana tidak wajar dari para pelaku yang diduga terkait.
Tim Kuasa Hukum korban penipuan robot trading Net89, M. Zainul Arifin mengatakan permintaan penelusurkan aliran dana ini termasuk yang diduga didapatkan oleh 5 orang figur publik dari seseorang yang diduga sebagai Founder Group Podosugi Net89 Reza Paten.
Nama Atta Halilintar dan Taqy Malik terseret kasus investasi bodong robot trading Net89. Hal itu karena Atta dan Taqy disebut sempat melelang dua barang berharganya kepada Reza Paten yang disebut sebagai bagian dari jaringan Net89 dalam mengelabui korbannya. Reza sempat disebut merengguk keuntungan sebesar Rp 100 hingga Rp 500 miliar.
Atta pun telah melakukan klarifikasi mengenai adanya lelang tersebut di akun instagram pribadinya. Ia menyebut bahwa lelang tersebut dilakukan untuk pembangunan masjid dan tempat para hafidz (penghafal Alquran).
Atta dalam klarifikasinya pun menyampaikan bahwa saat lelang ia tidak mengetahui bahwa pembeli adalah founder robot trading. Ia pun berujar bahwa tidak pernah bermain trading.
"Pada saat itu tidak mungkin saya tanya satu-satu semua yang nge-bid kamu dapat uang dari mana ikut lelang ini. Apalagi ini lelang terbuka kan. Banyak yg mengikuti lelang itu dan akhirnya ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan," kata Atta.
Selebgram dan hafiz Al-Quran, Taqy Malik juga telah membantah terlibat dalam kasus penipuan dan penggelapan robot trading Net89. Senada dengan Atta Halilintar yang juga dilaporkan ke Bareskrim Polri, Taqy Malik mengaku tidak tahu menahu perihal investasi bodong robot trading tersebut.
"Melihat banyak sekali berita yang beredar di media. Saya perlu meluruskan berita yang tidak sesuai dengan fakta yang ada, seakan-akan saya yang bermain trading. Padahal saya tidak tahu menahu apa itu Net89, dan terkait industri trading lainnya," tulis Taqy Malik.