TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenang jasa-jasa dan kedekatannya dengan Bambang Subianto, menteri keuangan periode 1998-1999 yang kemarin wafat.
Bambang meninggal dunia dalam usia 77 tahun pada Jumat, 4 November 2022 pukul 16:54 WIB di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia meninggalkan seorang istri bernama Sri Wahyuni Subianto bersama empat orang putri, yaitu Sri Saraswati, Sri Sulistiowati, Dewi Damayanti, dan Dewi Damayani.
"Pak Bambang adalah senior saya - lulusan ITB Teknik Kimia dan meneruskan jenjang PhD di Leuven - Belgium," kata Sri Mulyani dikutip dari akun instagram resminya @smindrawati, Sabtu, 5 November 2022.
Baca: Menteri Keuangan Era Habibie, Bambang Subianto Meninggal Dunia di RS Pondok Indah Jakarta
Sri Mulyani berujar, Bambang menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia seusai menempuh pendidikan dan meneruskan tradisi dan estafet teknokrasi di Tanah Air. Lalu ia ditunjuk sebagai menteri keuangan pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie.
"Di tengah gejolak krisis moneter tahun 1998, Beliau dilantik menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden B. J. Habibie untuk menangani krisis perbankan yang meluas menjadi krisis ekonomi, sosial dan politik," tulis Sri Mulyani.
Kala masih menjadi pengamat ekonomi dan mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Sri Mulyani mengaku kerap kali diajak berdiskusi oleh Bambang mengenai situasi krisis ekonomi dan keuangan saat itu.
"Pada masa itu, saya masih menjadi pengamat ekonomi dan mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pak Bambang sering mengundang saya untuk diskusi mengenai situasi krisis ekonomi dan keuangan yang begitu kompleks," ujar Sri mulyani.
Selanjutnya: Bambang dihadapkan pilihan-pilihan kebijakan rumit dan tidak mudah..