TEMPO.CO, Jakarta - Akun resmi brand fashion lokal Erigo Indonesia @erigorstore menjadi bulan-bulan warganet pasca muncul dugaan pemaksaan pengunduran diri terhadap setidaknya 30 karyawan. Tidak sedikit netizen yang mengungkapkan kritik hingga ancaman blacklist di kolom komentar postingan instagram @erigostore tentang puncak promo.
“Ini yang mau PHK masal tapi gak ngasih pesangon?” tulis akun @justlarv12 di kolom komentar postingan @erigo yang diunggah, Jumat, 4 November kemarin.
Ada juga akun Instagram lain yang menyayangkan kebijakan Erigo tersebut. “Parahhh sehh management Erigo, kasian banget karyawan yang ga diigaji,” komentar akun @misty71color.
Baca: Cerita Pengusaha Tekstil di Bandung: Berhenti Produksi dan Jual Mesin Jahit
Tak sedikit juga warganet yang mengungkit Erigo yang bisa ekspansi sampai ke luar negeri tapi ternyata tak memperhatikan karyawannya. “Brand problematik. Kebanyakan gaya ikut fashion week fashion week, tp nasib karyawan ga dipikirin, dipikir bisa naik bkn krn ada karyawan jg???????,” ujar akun @shaaquela.
Ada pula netizen yang menyatakan tak mau lagi membeli produk Erigo. “gamau beli baju di erigo lagi ah. bukan krn jelek bajunya, tp manajemennya jelek. drpd saya beli nnti sisanya dicolong lalu fitnah yg gabersalah kan kazsssian wkwkwkw,” tulis akun @spejaa.
Permintaan pengunduran diri karyawan oleh Erigo sebelumnya disampaikan salah satu karyawan Erigo di Twitter dengan akun @DiahLarasatiP. Perkara ini kemudian viral dan menjadi trending topic di media sosial berlambang burung biru tersebut.
Hingga Ahad, 5 November 2022, postingan @DiahLarasatiP sudah di-retweet setidaknnya 25,2 ribu kali dan mendapat likes 82,5 ribu.
Dalam utasnya, @DiahLarasatiP menyampaikan bahwa permintaan pengunduran diri karyawan dilakukan Erigo setelah adanya perbedaan hasil stock opname (SO) atau perhitungan stok barang di gudang dan disesuaikan dengan data di komputer.
Selanjutnya: "Tim Operasional Store kaget karena terdapat banyak minus.."