TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis, 3 November 2022. IHSG bertengger di level 7.033,42 atau menguat 0,25 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level 7.015,69.
"Sempat turun cukup jauh dan meninggalkan level 7.000-an, IHSG berhasil bangkit di sesi pertama perdagangan hari ini dan menutup sesi di zona hijau," kata tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui keterangan tertulis, Kamis 3 November 2022.
Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 252 saham menguat, 256 melemah, dan 163 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 6,93 triliun, frekuensi trading sebanyak 727.543 kali dan volume trading sebanyak 134,3 juta lot.
Tim analis Samuel Sekruitas mencatat, saham emiten properti dan real estate yang berbasis di Jawa Timur, PT Bukit Darmo Property (BKDP) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan frekuensi transaksi mencapai 31.578 kali, disusul GOTO 26.726 kali, dan PBRX 22.250 kali.
Dari segi volume, saham emiten pertambangan batu bara Bumi Resources (BUMI) menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan volume mencapai 16,5 juta lot, disusul GOTO 10,8 juta lot, dan BIPI 7,7 juta.
Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penguatan tertinggi 1,4 persen, lalu indeks sektor energi (IDXENERGY) naik 1,05 persen dan indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) naik 0,51 persen.
Indeks sektor infrastruktur (IDXINFRA) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penurunan terdalam 0,68 persen, diikuti indeks sektor konsumer non-cyclical (IDXNONCYC) yang turun sebesar 0,42 persen.
Lima besar top gainer sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase kenaikan) antara lain:
PBRX (naik 27,9 persen ke Rp110 per saham)
HITS (naik 20,9 persen ke Rp525 per saham)
SKML (naik 15,9 persen ke Rp320 per saham)
BANK (naik 15,9 persen ke Rp1.420 per saham)
CLAY (naik 14,8 persen ke Rp1.080 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) antara lain:
o WICO (turun 6,8 persen ke Rp380 per saham)
o SONA (turun 6,6 persen ke Rp4.490 per saham)
o SINI (turun 6,5 persen ke Rp200 per saham)
o AYLS (turun 6,5 persen ke Rp86 per saham)
o APLI (turun 6,4 persen ke Rp202 per saham)
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks bursa di Amerika Serikat ditutup melemah pada Rabu kemarin. DJIA turun 1,6 persen, S&P500 turun 2,5 persen, dan Nasdaq turun 3,4 persen. Ini karena keputusan bank sentral AS yang masih terus menaikan suku bunga acuannya.
"Pasar mendapat tekanan setelah pimpinan The Fed Jerome Powell menyebutkan dalam pidatonya bahwa kebijakan kenaikan suku bunga agresif masih jauh dari selesai," kata tim analis Samuel Sekuritas.
Bursa Asia juga tercatat mendapat tekanan dari melemahnya pasar AS. Pada akhir sesi pertama hari ini, Kospi terpantau melemah 0,29 persen, begitu juga STI turun 1,22 persen, Shanghai turun 0,63 persen, dan Hang Seng turun 2,82 persen.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.