TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah pada perdagangan sesi pertama, Rabu, 2 November 2022. IHSG terperosok ke level 7.021,72 atau melemah 0,43 persen dari level penutupan perdagangan Selasa, 1 November 2022 di level 7.052,30.
"IHSG kembali melemah di sesi pertama hari ini," ujar tim riset PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui keterangan tertulis, Rabu.
Pergerakan IHSG ini seiring dengan ditutup melemahnya indeks di bursa Amerika Serikat, seperti DJIA turun 0,24 persen, S&P500 turun 0,41 persen, dan Nasdaq turun 0,89 persen. Kondisi ini seiring dengan persiapan pelaku pasar keuangan yang tengah bersiap merespons kenaikan suku bunga Bank Sentral AS lagi untuk bulan ini.
Sementara itu, bursa Asia pada akhir sesi pertama hari ini cenderung beragam. Nikkei melemah 0,11 persen, STI turun 0,22 persen, dan Kospi turun 0,1 persen. Adapun Shanghai naik 0,88 persen, dan Hang Seng naik 1,74 persen.
Khusus untuk saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga siang ini tercatat sebanyak 247 saham menguat, 252 melemah, dan 184 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 7,25 triliun, frekuensi trading sebanyak 751.702 kali dan volume trading sebanyak 136,6 juta lot.
Saham emiten pertambangan PT Wilton Makmur Indonesia (SQMI) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan frekuensi transaksi mencapai 25.778 kali, diikuti SOCI 20.462 kali dan BUMI 15.501.
Dari segi volume, saham emiten pertambangan lainnya, Bumi Resources (BUMI) menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan volume mencapai 18,8 juta lot. Selanjutnya ada saham BIPI sebanyak 8,1 juta dan BNBR 6 juta.