TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah akan menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengendalian bibit induk (Grand Parent Stock/GPS) ayam petelur dan melanjutkan pemberian subsidi pakan ternak. Tujuannya, agar GPS ayam petelur dapat diakses oleh peternak ayam petelur rakyat.
“Peternak dapat membentuk koperasi dan mengajukan GPS ayam petelur kepada BUMN tersebut. GPS ayam petelur tidak boleh diatur oleh beberapa perusahaan saja,” ujar Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis pada Selasa, 1 November 2022.
Di sisi lain, ia mengaku telah membuat acuan harga ternak yang sesuai agar peternak rakyat tak merugi. Adapun soal pakan ternak, Zulkifli mengatakan kini peternak ayam petelur dapat membeli jagung sebesar Rp 5.000 per kilogram. Jagung merupakan komponen bahan baku utama pembentuk pakan ayam petelur.
Biaya pakan sendiri merupakan komponen penting sebab berkontribusi sebanyak 75 persen terhadap Harga Pokok Produksi (HPP) komoditas telur ayam ras. Zulkifli pun berjanji pemerintah akan meningkatkan jumlah perusahaan pakan ternak agar peternak tidak bergantung pada perusahaan tertentu saja yang sangat ini menguasai pasar.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menyatakan telah menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan jagung kepada peternak skala mikro dan kecil di beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Menurutnya, bantuan tersebut dapat meringankan beban produksi peternak ketika harga jagung pakan mengalami kenaikan.
Sementara itu, ia mencatat pada Februari 2022, harga pembelian jagung pakan di tingkat pabrik pakan mencapai Rp5.460 per kilogram. Harga itu 21,75 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang tercatat sebesar Rp4.480 per kilogram.
Selain menjaga harga di tingkat konsumen, Zulkifli menuturkan Kementerian Perdagangan juga akan terus berupaya agar tidak terjadi penurunan harga di tingkat produsen hingga di bawah HPP. Sehingga, peternak mendapat keuntungan yang wajar dan tetap semangat dalam melakukan produksi.
"Stabilitas harga telur ayam ras di tingkat produsen akan memberikan kepastian kepada peternak untuk melakukan produksi sehingga pasokan di konsumen tetap terjaga," kata Zulkifli.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, harga telur ayam ras di tingkat produsen untuk Kabupaten Magelang tercatat sebesar Rp22.800 per kilogram secara nasional di tingkat produsen per 31 Oktober 2022 mencapai Rp23.800 per kilogram.
Harga tersebut masih berada di kisaran harga acuan pemerintah, yakni Rp22.000 hingga Rp24.000 per kilogram.Adapun harga acuan pemerintah itu diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022."Harga ini relatif stabil dibanding harga seminggu sebelumnya," ucapnya.
Baca Juga: Intip Peternakan Ayam Petelur di Tangerang Selatan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.