TEMPO.CO, Jakarta -PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi melemah ke level di bawah 7.000, pada Rabu, 2 November 2022. Kondisi ini bakal terjadi bila pergerakan IHSG gagal bertahan di level 7.010.
Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan jika pergerakan IHSG sepanjang hari ini tak mampu bertahan di level itu, maka IHSG bisa terus anjlok ke level 6.900.
"IHSG kemarin membentuk engulfing bearish, namun masih kuat tertahan di 7.010, sebagai supply area. Jika tembus, maka index dapat melemah ke 6.950-6.900," kata Alfatih melalui keterangan tertulis, Rabu.
Saat pembukaan perdagangan hari ini, IHSG mampu bergerak di level 7.055,88, lalu hingga pukul 09.02 WIB pergerakannya kembali menurun ke level 7.050,29 atau melemah 0,02 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya 7.052,3.
Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang pergerakannya perlu dicermati para investor hari ini. Misalnya saham ADRO yang kemarin harganya ditutup melemah di level 3.830.
"Harga kemarin kembali melemah dalam pola konsolidasi di 3.800-4.000. Jika tembus 3.800, maka kemungkinan pelamahan dapat berlanjut ke arah 3.600, lalu 3.470. Supply area terdekat di 3.880," kata Alfatih.
Selanjutnya, saham BBRI. Harga saham itu kemarin di level 4.650 menurut Alfatih terkoreksi dari harga tertinggi sejak Juni 2022. Tapi, level demand yang relatif kuat, menurutnya, akan di 4.600 dengan supply area 4.700, lalu 4.750, dan batas risiko 4.550.
BUMI kata Alfatih juga menjadi saham yang kemarin harganya di level 187 masih bergerak dalam pola konsolidasi di 178-193, lalu 199. Arah selanjutnya sangat tergantung level mana yang ditembus.
Sementara itu, harga saham FILM yang kemarin di level 2.710 menurut Alfatih masih bergerak flat di kisaran 2.660-2.780. Melihat pola sejak Juli 2022 maka Alfatih memperkirakan harganya melemah ke arah 2.560-2.490-2.440. Kecuali mampu menguat di atas 2.780.
Adapun harga PNLF kemarin, kata dia, masih tertekan di level 595. Kemungkinan masih terjadi pelemahan, namun melihat pola sejak Mei 2022, area demand saham ini cukup kuat di level 580-540. Supply area 665-720 dengan batas risiko 530.
Terakhir saham UNTR yang terakhir bertengger di level 32.200. Harga kemarin menurut Alfatih masih melemah. Berdasarkan pola sejak Agustus 2022, maka kemungkinan pelemahan akan menuju 31.450-31.150, lalu 30.200 dengan batas pembalikan arah 33.150.
Baca Juga: Tertahan di Zona Merah, IHSG Menutup Sesi di Level 7.052,3
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.