Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Bos Kopi Kapal Api, Soedomo Mergonoto Sempat Jualan Kopi di Pelabuhan dan Kernet Bemo

image-gnews
Soedomo Mergonoto. Facebook
Soedomo Mergonoto. Facebook
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSoedomo Mergonoto merupakan CEO PT Kapal Api Global yang memiliki peran penting pada pendirian hingga kesuksesan brand kopi legendaris asal Indonesia berlogo kapal api yang kemudian dikenal dengan Kopi Kapal Api.

Dikutip dari situs brainpersonalities.com, Soedomo Mergonoto diketahui lahir di Surabaya pada 3 Juni 1950 dari ayah bernama Go Soe Loet dan ibu Poo Guan Can. Go merupakan keluarga Tiongkok yang berlayar ke Indonesia pada 1920-an.

Sejarah Awal Bisnis Kopi Kapal Api

Bisnis kopi Kapal Api dirintis oleh Go pada tahun 1927. Kala itu, ia memulai bisnisnya dengan berjualan dari rumah bersama dua saudaranya di daerah pecinan di Surabaya.

Merujuk laman linkumkm.id, pada awal bisnisnya, ayah Soedomo, Go, diketahui masih menjajakan bubuk kopi dengan cara dipanggul dan berkeliling di daerah kampung-kampung hingga Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Menurut sejumlah sumber, metode berjualan tersebut dilakukan oleh Go hingga puluhan tahun. Akhirnya, empat dekade berikutnya, pada 1967, Go mulai dibantu secara aktif oleh anaknya, Soedomo Mergonoto.

Kala tu, Soedomo membantu ayahnya berjualan kopi dengan cara memasarkan produk di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak menggunakan sepeda ontel. Situs linkumkm.id menyebut dari sini lah Soedomo mulai tertarik dan belajar secara otodidak seluk-beluk bisnis kopi.

Baca: Kopi Kapal Api Kuasai Pasar Domestik

Pantang Menyerah, Soedomo Mergonoto Sempat Jadi Kernet Bemo

Proses awal pendirian bisnis kopi Kapal Api bukanlah hal yang mudah bagi Go maupun Soedomo. Ketika Soedomo semakin dewasa, Go diketahui menyuruhnya untuk mencari penghasilan lain.

Ketika itu, Soedomo Mergonoto diketahui sempat bekerja di perusahaan vulkanisasi ban dengan tugas untuk mengerok ban-ban bekas. Bahkan, merujuk situs linkumkm.id, demi menambah penghasilan, Soedomo juga sempat menjadi kernet bemo. 

Pekerjaan sampingan sebagai kernet tersebut, biasanya dilakukan oleh Soedomo pada akhir pekan atau seusai pulang kerja dan membantu keluarga. 

Bisnis Kopi Kapal Api Masuk Televisi

Walaupun disibukkan dengan beberapa pekerjaan sampingan, seperti kernet bemo dan tenaga kerja di perusahaan vulkanisasi ban, bisnis keluarga berupa bubuk kopi tetap menjadi prioritas bagi Soedomo Mergonoto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini ditunjukkan dengan ide gila Soedomo Mergonoto untuk mengiklankan produk kopi bubuk keluarga di televisi pada 1978 atau 1980-an. Ide ini tergolong nyeleneh karena saat itu belum banyak pelaku usaha yang mempromosikan produknya di televisi. 

Apabila merujuk situs brainpersonalities.com, kala itu, bubuk kopi Kapal Api merupakan satu-satunya produk kopi yang memasang iklan di televisi. Bahkan, produk ini diketahui sempat menggandeng salah satu personel kenamaan Srimulat kala itu, Paimo, sebagai bintang iklan.

Bersamaan dengan iklan kopi Kapal Api di televisi, Soedomo Mergonoto diketahui turut merintis model bisnis kopi kemasan. 

Menurut situs linkumkm.id, kedua inovasi tersebut, yaitu promosi di televisi dan produk kopi kemasan, yang mengantarkan bisnis kopi keluarga Soedomo Mergonoto menjadi bisnis kopi dengan skala perusahaan. 

Bisnis Kopi Soedomo Mergonoto Kuasai Pasar Domestik dan Asing

Berkat strategi pemasaran dari Soedomo Mergonoto tersebut, pada tahun 1985-an, Kapal Api berhasil melakukan ekspor produknya hingga ke Arab Saudi, hongkong, Taiwan, dan Malaysia. 

Di dalam negeri, situs brainpersonalities.com, menyebut bahwa saat ini Kapal Api setidaknya menguasai 60 persen pangsa pasar kopi lokal. Bahkan, secara keseluruhan, perusahaan ini diprediksi telah mempekerjakan  lebih dari 10 ribu di seluruh wilayah.

Alhasil, melalui kegigihan pemasaran dan inovasinya, Soedomo Mergonoto kini dikenal sebagai salah satu bos besar dalam industri kopi di Indonesia yang produknya dapat ditemui tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara asing.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Bos Kapal Api Ungkap Kecenderungan Konglomerat Hindari Pajak, tapi Sulit

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelindo Catat 65.530 Pemudik Lalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

14 hari lalu

Pemudik turun dari Kapal Motor (KM) Gunung Dempo yang bersandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 14 April 2023. Sebanyak 3.667 penumpang KM Gunung Dempo turun di pelabuhan Tanjung Perak dan diprediksi puncak arus mudik moda angkutan laut di pelabuhan tersebut terjadi pada H-3 Lebaran 2023 atau 19 April 2023. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Pelindo Catat 65.530 Pemudik Lalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Pelindo Regional 3 mencatat pemudik menggunakan kapal laut yang berangkat maupun tiba melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 65.530 orang.


Inilah 10 Negara Terkuat di Dunia Tahun 2024

15 hari lalu

Bendera negara-negara dunia di markas PBB di Wina, Austria.[weforum.org]
Inilah 10 Negara Terkuat di Dunia Tahun 2024

Berdasarkan beberapa indikator penting, berikut 10 negara terkuat di dunia 2024.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

17 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

19 hari lalu

Mantan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023. Muhammad Lutfi diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng periode 2021-2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

Harga referensi CPO tembus US$ 857,62 per metrik ton disebabkan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Cina.


Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

20 hari lalu

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan rencana lanjutan pengembangan investasi Rempang Eco-city di Hotel Swissbel Batam, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

Puluhan pimpinan perusahaan asal Tiongkok berkunjung ke kantor BP Batam untuk penjajakan investasi di Batam.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

23 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

26 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

30 hari lalu

Ruko-ruko yang menampilkan produk di sektor bangunan, elektronik, kebutuhan rumah tangga dan furniture. Pameran berada di JIExpo, Jakarta sejak 13 Maret 2024, berakhir pada Sabtu, 16 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

Sebanyak 400 produsen dari Tiongkok serta lokal mengikuti China Homelife. Sejumlah perusahaan Tiongkok diklaim akan berinvestasi di Indonesia.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

31 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

36 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.