TEMPO.CO, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk. mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 31,5 triliun pada kuartal III tahun 2022. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 5 persen year on year atau 2,3 persen jika dibandingkan dengan kuartal III tahun 2021. Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3 persen year on year dengan membukukan laba sebesar Rp 4,6 triliun.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti, mengatakan daya saing perusahaannya menguat di kuartal III ini. “Market share Perseroan meningkat dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya, baik secara value maupun volume,” ujar Ira dalam keterangannya, Kamis, 27 Oktober 2022.
Ira juga mengatakan pihaknya telah menempatkan level investasi yang tepat untuk meningkatkan daya saing brand-brand yang mereka punya. Salah satunya dengan meningkatkan investasi periklanan sebesar 27 persen ketimbang tahun lalu. Perseroan juga mengeluarkan trade di channel utama.
Baca: Unilever Tarik Dove Dry Shampoo di AS karena Kandungan Pemicu Kanker, di Indonesia?
Lebih lanjut Ira menambahkan bahwa Perseroan telah menempatkan level investasi yang tepat untuk meningkatkan daya saing brand-brand yang mereka miliki.
Hal tersebut dilakukan dengan peningkatan investasi periklanan sebesar 27 persen dibandingkan tahun lalu, dan peningkatan pengeluaran trade di channel utama. Langkah ini diambil Unilever demi memperkuat fundamental sekaligus memastikan kemampuan untuk terus bersaing di masa depan alias future-fit.
“Perseroan memulai perjalanan transformasi channel-nya di semester 2 tahun 2021. Melanjutkan transformasi channel yang kami mulai di semester 2 tahun lalu, mulai kuartal III 2022 kami mengurangi stok di sisi trade, dan langkah ini akan berlanjut di kuartal IV 2022,” ungkap Ira.
Menurut Ira, membangun bisnis yang future-fit dan menciptakan sistem yang efisien perlu dilakukan agar bias bergerak cepat dalam merespons pasar. Dengan begitu, inovasi yang dilakukan perusahaan juga akan menjangkau konsumen lebih cepat dan mendorong pertumbuhan penjualan yang kompetitif. Terlebih pada kuartal III ini penjualan pada outlet atau pada konsumen melalui customer telah tumbuh 7,1 persen.
Ira juga mengatakan bahwa Unilever terus berupaya membangun bisnis berkelanjutan. Salah satunya melalui pemberdayaan ratusan penjual makanan tradisional tanah air melalui program tahunan Festival Jajanan Bango serta program Nutrimenu dari Royco. Dia menyebut program-program tersebut dimaksudkan untuk mendorong masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan kuat.
“Yang membedakan kami sebagai bisnis yang future-fit adalah bahwa semua brand kami memiliki purpose yang jelas, yang secara kolektif menjadi penggerak kebaikan yang kuat dalam memberikan dampak positif bagi kehidupan seluruh masyarakat Indonesia setiap hari,” ujar Ira.
Baca juga: Kuartal III-2022, Laba Bersih BSI Naik 42 Persen jadi Rp 3,21 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.