TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan riset berbasis digital, Populix, merilis survei tentang preferensi dan perilaku belanja masyarakat Indonesia tahun ini. Survei oleh perusahaan yang memiliki fokus utama pada brand research itu dilakukan dalam rangka menyambut Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022.
Sigi menunjukkan 84 persen responden akan berbelanja pada momentum Harbolnas. Mayoritas dari responden tersebut adalah kelompok berusia 26-35 tahun atau milenial. Sedangkan responden yang tidak berbelanja didominasi oleh anak muda berusia antara 18-25 tahun.
“Hasil survei menunjukkan bahwa minat masyarakat, terutama generasi milenial, untuk berbelanja pada momentum Harbolnas 2022 lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya,” ujar Co Founder dan CEO Populix Timothy Astandu dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Oktober 2022.
Berdasarkan hasil survei, Timothy mengimbau pelaku bisnis untuk mempersiapkan diri dengan memahami lebih lanjut perihal minat dan preferensi generasi ini sebelum merancang kampanye dan promo Harbolnas 2022. Hal tersebut dapat dilakukan melalui evaluasi performa produk dan kampanye sebelumnya serta riset peluang pasar, analisis kompetitor, hingga lanskap industri agar bisnis bisa tetap kompetitif.
Baca juga: 5 E-Commerce yang Paling Sering Digunakan Saat Harbolnas, Apa Saja?
Baca juga:
"Sebagai bentuk komitmen Populix untuk menyederhanakan proses riset bagi para pelaku bisnis, kami memiliki platform survei online bernama Poplite by Populix,” ujar Timothy.
Dengan Poplite, pelaku bisnis dapat membuat survei cepat dan sederhana untuk lebih memahami tren dan kebutuhan masyarakat sebagai acuan dalam mengambil keputusan bisnis mereka menyambut momentum Harbolnas mendatang. Dengan demikian, kampanye dan promosi yang dirancang diharapkan dapat berjalan tepat sasaran dan bisa memenangkan pasar.
Survei juga menunjukkan Shopee menempati urutan pertama pilihan e-commerce, baik itu untuk laki-laki maupun perempuan. Posisi selanjutnya diikuti oleh Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan JD.ID. Dari berbagai promo yang bermunculan saat Harbolnas, masyarakat menilai potongan harga atau diskon sebagai bentuk promo yang paling ditunggu. Promo menarik selanjutnya adalah flash sale pada jam tertentu, promo gratis ongkir, cashback, dan voucer belanja.
Adapun penggunaan metode pembayaran digital telah menjadi preferensi utama masyarakat. Hal ini tercermin dari hasil survei yang menunjukkan bahwa 68 persen masyarakat memilih menggunakan e-wallet ketika berbelanja selama Harbolnas, diikuti pembayaran melalui transfer bank dan paylater.
Meskipun begitu, di tengah tingginya penggunaan metode pembayaran digital tersebut, survei menunjukkan 46 persen masyarakat Indonesia masih mengandalkan metode cash on delivery (COD). Metode ini masih dipilih sebagian besar masyarakat terutama bagi mereka yang belum terbiasa atau familiar dengan mekanisme belanja online.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca juga: Menjelang Harbolnas, Lazada Bekali Strategi Bisnis Pelaku UMKM Raih Cuan Berlipat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.