TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di atas rata-rata industri perbankan pada kuartal III - 2022.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara bank only saja mampu sebesar 12,30 persen pada periode itu dan DPK tumbuh 12,3 persen. Sedangkan industri masing-masing hanya 11 persen dan 6,8 persen.
"Kredit dan DPK Bank Mandiri tumbuh lebih tinggi dibanding pertumbuhan perbankan nasional," kata Darmawan saat konferensi pers secara virtual, Rabu, 26 Oktober 2022.
Sementara itu, total kredit yang disalurkan secara keseluruhan kata dia pada kuartal III - 2022 mencapai Rp 1.167 triliun atau tumbuh 14,28 persen dibandingkan kuartal III - 2021. Sedangkan dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh 3 persen.
Total kredit yang dikucurkan ini sebagian besar masih disumbang oleh segmen korporasi sebesar Rp 410 triliun dengan pertumbuhan 12,2 persen secara tahunan. Diikuti perusahaan anak Rp 260 triliun atau tumbuh 22,1 persen.
Adapun untuk DPK, pada kuartal III - 2022 secara total terkumpul sebesar Rp 1.361 triliun atau tumbuh 12,13 persen secara tahunan. Terdiri dari Tabungan Rp 533 triliun atau naik 15,1 persen, Giro Rp 416 triliun atau tumbuh 8,5 persen dan deposito Rp 412 triliun atau tumbuh 12,2 persen.
Rasio komposisi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) Bank Mandiri (bank only) tercatat turun menjadi 73,3 persen dari posisi kuartal III - 2021 sebesar 74,6 persen. Sedangkan rasio CASA konsolidasi 69,7 persen.
Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross Bank Mandiri pada periode itu juga turun menjadi 2,26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 3,06 persen. Coverage Ratio juga telah meningkat menjadi 292 persen dari kuartal III - 2021 sebesar 247 persen.
Baca Juga: Bos Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Kuartal III - 2022 Tumbuh 6,11 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.