Jika stok CBP membaik, pemerintah memiliki dapat mengintervensi harga dengan menyalurkan cadangan berasnya. Belajar dari kejadian minyak goreng, ketika itu semua dilepas melalui mekanisme pasar, pemerintah tidak punya kekuatan untuk mengendalikan situasi. Alhasil, harga naik hingga kemungkinan gizi buruk dan kerawanan pangan terjadi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin memperkirakan penurunan produksi gabah hingga akhir tahun bisa mencapai 30 persen dari total 50 juta ton gabah kering panen (GKP).
Ia pun berharap pemerintah segera memutuskan apakah akan mengambil langkah impor beras. Jika tidak, Menurut akan semakin banyak kasus penyelundupan impor di tahun depan.
"Mending diformulasi, supaya enggak ada impor selundupan. Jujur saja bahwa ada faktor iklim menurunkan produktivitas padi secara nasional," tutur Nuruddin lebih jauh tentang opsi impor beras tersebut.
Baca juga: Panggil Menteri Ekonomi ke Istana, Jokowi: Kenapa Harga Beras Naik?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.