Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejar Target Nol Emisi Karbon 2060, ESDM Kembali Singgung Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Aktivis Walhi menggelar aksi di depan gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020. Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menghentikan pembangunan PLTU Batubara Jawa 9 dan 10 karena dinilai dapat merusak lingkungan dan menuntut pemerintah untuk beralih ke energi terbarukan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Aktivis Walhi menggelar aksi di depan gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020. Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menghentikan pembangunan PLTU Batubara Jawa 9 dan 10 karena dinilai dapat merusak lingkungan dan menuntut pemerintah untuk beralih ke energi terbarukan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mematok target penurunan emisi karbon hingga 358 juta ton CO2 pada 2030. Sedangkan untuk janga panjang, pemerintah akan mengejar nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misna menyebut pemerintah sudah memiliki strategi dan upaya mengejar NZE. Salah satunya dengan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) secara masif dan memensiun-dinikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara secara bertahap.

Keyakinan ini berangkat dari potensi yang dimiliki Indonesia. “Kami juga mencoba bisa melakukan retaiment PLTU secara bertahap. Dengan upaya retaiment, diharapkan pembakit EBT bisa lebih masuk,” ujar Feby dalam webinar Kesiapan Energi Terbarukan dan Nuklir dalam Mendukung Pencapaian Net Zero Emission, Senin, 24 Oktober 2022.

Feby juga mengatakan pihaknya akan melakukan peningkatan infrastruktur energi dengan harapan mendorong penetrasi EBT yang lebih besar.  “Kami menyadari beberapa pembangkit EBT bersifat intermiten sehingga untuk saat ini, infrastuktur kita yang basisnya fosil agak ulit untuk menerima pembangkit-pembangkit intermiten,” ujar Feby.

Lebih lanjut, untuk mempercepat NZE, Feby mengatakan pemerintah sedang berupaya melengkapi regulasi. Setelah peraturan presiden yang mengatur EBT terbit pada Oktober ini, dia berharap rancangan undang-undang mengenai energi baru juga bisa segera disahkan.

Baca juga: Transisi Energi Butuh Dana USD 1 Triliun, dari Mana Sumbernya?

Kemudian di luar persoalan beleid, hal yang tidak kalah penting menurut Feby adalah sumber-sumber pendanaan murah. Dia berujar, pembangkit EBT membutuhkan investasi yang besar. “Kami mengupayakan untuk bisa mendapat akses pendanaan murah yang bisa mendorong NZE,” ucapnya.

Karena itu, Feby berharap bidang penelitian dan pengembangan (litbang) mampu menghasilkan PLT EBT yang efisien. Sehingga, harga pembangkit EBT bisa kompetitif dan terjangkau.

Adapun Anggota Dewan Energi Nasional, Agus Puji Prasetyo, mengatakan target menuju NZE bukan upaya main-main. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi untuk mencapai target ini. Sebab di sisi lain, Indonesia tengah mengejar target pertumbuhan ekonomi.

“Kalau tanpa melihat pertumbuhan ekonomi, itu akan sangat mudah. Dengan mematikan pembangkit yang mengirimkann CO2 ke udara, itu sudah selesai,” ujar Agus. “Tapi pada saat mematikan energi yang berbasis fosil, di saat yang sama kita kan harus menumbuhkan ekonomi,” ujarnya.

Agus pun mengatakan harus ada energi baru untuk tetap bisa mengejar pertumbuhan ekonomi. Misalnya, geothermal, PLTA yang perlu diperbanyak, maupun PLTS. “Kalau sebagai base root tentu yang stabil andal dan murah,” ucap Agus.

“Teknologi PLTN ke depan akan semakin maju dan cenderung akan murah. Itu bisa menjadi pilihan kita ke depan,” kata dia.  

Baca juga: Pakar UGM Pesimistis PLTU Bakal Pensiun Dini, Ini Sebabnya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


HSBC Indonesia Berikan Pinjaman Berjangka Rp 350 M kepada Blue Bird, untuk Beli Kendaraan Listrik?

1 hari lalu

Bank HSBC Indonesia melakukan penandatangan kerja sama dengan PT Blue Bird di Alila SCBD, Rabu, 7 Juni 2023. Dalam kerja sama ini, Bank HSBC menyalurkan pinjaman berjangka senilai Rp 350 M. TEMPO/Riri Rahayu
HSBC Indonesia Berikan Pinjaman Berjangka Rp 350 M kepada Blue Bird, untuk Beli Kendaraan Listrik?

Pemberian pinjaman kepada Blue Bird sebagai bentuk komitmen HSBC Indonesia untuk mendukung transisi energi.


Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat Hari Ini

3 hari lalu

Seorang warga berjemur dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa, 20 April 2021. Berdasarkan data
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat Hari Ini

Kualitas udara Jakarta pada hari ini juga tercatat menurun daripada dua hari lalu, dengan skor 153, atau kategori tidak sehat.


Asus Luncurkan Laptop Ultraportabel Zenbook S 13 OLED, Diklaim Paling Tipis dan Ringan di Dunia

8 hari lalu

Laptop Ultraportabel Zenbook S 13 OLED dari Asus. Foto/Maria Fransisca Lahur
Asus Luncurkan Laptop Ultraportabel Zenbook S 13 OLED, Diklaim Paling Tipis dan Ringan di Dunia

Ditawarkan dengan harga Rp 24 juta, berikut kekuatan dan keramahan laptop OLED 13,3-inci Asus Zenbook S 13 OLED (UX5304).


Luhut: Kemajuan Teknologi Cepat, Peraturan Juga Harus Menyesuaikan

8 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan saat memberikan pidato di Universitas Indonesia pada Selasa, 12 April 2022. FOTO/Doc UI
Luhut: Kemajuan Teknologi Cepat, Peraturan Juga Harus Menyesuaikan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan cepatnya kemajuan teknologi juga harus diiringi dengan penyesuaian peraturan.


Profil Dewi Kam, Perempuan Terkaya di Indonesia yang Baru Beli Properti Mewah di Singapura

9 hari lalu

Dewi Kam. YouTube
Profil Dewi Kam, Perempuan Terkaya di Indonesia yang Baru Beli Properti Mewah di Singapura

Profil Dewi Kam, perempuan terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$ 4,2 miliar atau sekitar Rp 65 triliun.


PLN Sebut Telah Finalkan Proyek Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060

11 hari lalu

potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia cukup besar yaitu mencapai 437 gigawatt (GW)
PLN Sebut Telah Finalkan Proyek Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060

PLN telah merancang program jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai target Net Zero Emission atau NZE pada 2060.


British International Investment Percepat Transisi Energi di Asia Tenggara

12 hari lalu

British International Investment Percepat Transisi Energi di Asia Tenggara

Investasi pertama BII di kawasan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak modal untuk mendukung Indonesia mencapai emisi nol bersih


Jusuf Kalla Kritik Mobil Listrik di Indonesia: Hanya Pindahkan Emisi

13 hari lalu

PLTA Poso. Foto/Setpres
Jusuf Kalla Kritik Mobil Listrik di Indonesia: Hanya Pindahkan Emisi

PLTU yang menghasilkan listrik untuk mobil listrik masih mengandalkan batu bara, yang mengeluarkan emisi dari cerobong asapnya.


Demi Kurangi Emisi Karbon, Prancis Larang Penerbangan Domestik Jarak Pendek

14 hari lalu

Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
Demi Kurangi Emisi Karbon, Prancis Larang Penerbangan Domestik Jarak Pendek

Penerbangan domestik jarak pendek di Prancis sudah dilarang sejak 23 Mei lalu.


Tanam 6 Jenis Pohon Ini Bisa Kurangi Emisi Karbon Sekitar Anda

16 hari lalu

Nugie menanam Trembesi di Pohon Flora, Kebun Bibit Bratang, Surabaya, 13 November 2014. Istimewa
Tanam 6 Jenis Pohon Ini Bisa Kurangi Emisi Karbon Sekitar Anda

Menanam pohon dapat membantu mengurangi emisi karbon, berikut jenis pohon yang dapat ditanam.