Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berminat Jadi Eksportir? Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Bank Indonesia Solo menggelar acara Bincang Santai Pemanfaatan LCS) untuk Meningkatkan Efisiensi Ekspor-Impor Wilayah Solo Raya di Hotel The Sunan Solo, Kamis, 13 Oktober 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bank Indonesia Solo menggelar acara Bincang Santai Pemanfaatan LCS) untuk Meningkatkan Efisiensi Ekspor-Impor Wilayah Solo Raya di Hotel The Sunan Solo, Kamis, 13 Oktober 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peluang para pelaku UKM/IKM untuk memulai menjadi eksportir sangat terbuka lebar saat ini. Selain didukung sejumlah fasilitas digital, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia juga terus mendorong kemudahan akses. Mulai dari akses pembiayaan hingga penyederhanaan perizinan ekspor. 

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, berbagai kebijakan yang telah dibuat pemerintah diharapkan dapat mengakselerasi pencetakan eksportir baru di Indonesia secara maksimal. “Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor,” ujarnya dikutip Tempo dari ekon.go.id

Meski demikian, untuk menjadi seorang eksportir tidak semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa ada yang berhasil dan sebagian harus mengalami kegagalan saat melakukan ekspor. Untuk itu, berikut lima hal yang harus dihindari sebelum memutuskan menjadi eksportir seperti dilansir dari Exporthub:

1. Pengetahuan Produk Minim 

Pengetahuan maksimum terhadap produk yang hendak diekspor bisa menjadi elemen untuk menambah nilai kepercayaan buyer. Pun sebagai eksportir harus memahami apakah produk yang akan dijual termasuk barang dilarang ekspor atau bukan. Maka dari itu, eksportir pemula wajib mendalami informasi produk yang akan ditawarkan ke buyer.

2. Tidak Menyiapkan Dokumen Ekspor 

Bagi pelaku usaha yang hendak memulai ekspor, ada beberapa dokumen yang harus disiapkan sebelumnya. Dokumen-dokumen tersebut di antaranya invoice, packing list, bill of lading, dll. Dokumen memiliki peran sangat penting lantaran berfungsi sebagai alat pemeriksaan dan jaminan atas besarnya risiko kegiatan ekspor.

3. Informasi Kapasitas Produksi dan Persediaan Minim 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari Investopedia, kapasitas produksi adalah tingkat output maksimum yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk atau menyediakan layanan. Calon eksportir harus memiliki informasi lebih terhadap kapasitas dan persediaan produksi ini. Pasalnya, hal ini dapat membantu buyer dalam meproyeksi pesanan sekaligus melancarkan distribusi produk jika terjadi repeat order.

4. Menentukan Harga Jual Terlalu Tinggi 

Para pelaku usaha yang berorientasi ekspor perlu terlebih dahulu melakukan survei harga pasar dari produk yang dijual. Bisa dilakukan dengan mengetahui harga produk kompetitor yang dijual di negara tujuan ekspor sebagai pembanding. Apabila harga jual dipatok terlalu tinggi, kemungkinan buyer melirik produk juga semakin kecil.

5. Tidak Menindaklanjuti Penawaran Produk ke Buyer 

Setiap buyer memiliki karakternya masing-masing. Ada yang aktif dan ada juga yang pasif dalam menggali seputar produk yang dimiliki eksportir. Sebaiknya, eksportir selalu melakukan follow up ke buyer. Ini dapat memberikan informasi kesesuaian produk atau penawaran sesuai dengan permintaan buyer. 

HARIS SETYAWAN 

Baca juga: Begini Cara Mengurus Dokumen Pemberitahuan Ekspor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

2 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

3 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

3 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

3 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Demi Lobster Kawan Vietnam

4 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

4 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

4 hari lalu

Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)
Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.


Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.


Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

15 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di acara Safe Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Bos Freeport Sebut Progres Proyek Smelter Gresik Sudah Capai 94 Persen

Dirut PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap progres proyek smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik.