TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga internasional telah memperingatkan agar negara-negara bersiap menghadapi ancaman resesi global karena tanda-tandanya yang semakin kentara. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan selama resesi, masyarakat tetap bisa berinvestasi.
Dia pun menjelaskan instrumen investasi yang aman beserta kriterianya. Salah satunya reksa dana.
“Imbal hasil wajib di atas inflasi, track record dari manajer investasi dalam pengelolaan reksa dana, jika bentuknya saham perlu dicari emiten dengan kinerja yang berpeluang tumbuh meski ada resesi,” kata Bhima ketika dihubungi oleh Tempo melalui pesan WhatsApp pada Senin, 17 Oktober 2022.
Adapun reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang, Bhima menilai, cukup menarik bagi investor karena pergerakannya tidak terlalu fluktuatif. Kemudian, investasi ini cukup likuid atau mudah dicairkan sehingga bisa menjadi cadangan cash jangka pendek.
Baca juga: Ini 3 Strategi Pemerintah Menghadapi Ancaman Resesi 2023
Selain itu, menurut dia, surat utang pemerintah dengan imbal hasil di atas 7 persen masih menarik untuk dibeli. Kemudian, pasar uang seperti dolar Amerika Serikat yang naik hingga 20,3 persen dalam setahun terakhir telah dilirik para investor.
Ihwal alokasi dana, Bhima mengatakan idealnya 10 persen pendapatan bulanan disisihkan untuk dana darurat. Sisanya tergantung pada profil tiap individu. Dia menyarankan sekitar 15 hingga 20 persen dipakai untuk investasi.
Bhima juga turut mengimbau masyarakat untuk memperhatikan dana darurat. “Yang perlu diperhatikan dana darurat berbentuk cash atau simpanan di rekening yang terpisah,” ujarnya.
Dengan begitu, dana darurat tidak bisa digunakan untuk keperluan yang sifatnya rekreasional. Dana tersebut dapat digunakan hanya dalam keadaan mendesak, misalnya ketika sakit, atau ketika pendapatan utama berkurang hingga pada saat diputus kerja.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca juga: Rupiah Lanjutkan Pelemahan, Kini Tembus 15.474 per Dolar AS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini