TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat ekspor batu bara Indonesia ke kawasan Uni Eropa meningkat sepanjang September. Peningkatan terjadi menjelang musim dingin.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menjelaskan peningkatan tertinggi ekspor batu bara tercatat untuk pengiriman ke Polandia.
“Untuk Polandia mengalami peningkatan cukup tinggi, yaitu 95,47 persen. Tapi di Italia ini mengalami penurunan minus 4,31 persen,” ujar dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.
Adapun ekspor Indonesia secara kumulatif pada periode Januari-September 2022 mengalami peningkatan 33,49 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi US$ 219,35 miliar. Ekspor ditopang kenaikan ekspor nonmigas yang meningkat 33,21 persen menjadi sebesar US$ 207,19 miliar.
Sedangkan share ekspor nonmigas terbesar pada periode Januari-September 2022 ini adalah komoditas bahan bakar mineral dan lemak, serta minyak hewan nabati. Bahan bakar mineral nilainya menembus US$ 39,88 miliar atau share-nya sebesar 19,25 persen.
Baca juga: Indika Energy Bicara Permintaan Ekspor Batu Bara ke Eropa
“Komoditas lemak dan minyak hewan nabati nilainya sebesar US$ 26,21 miliar dengan share sebesar 12,65 persen.”
Jika melihat perkembangan ekspor menurut sektor pada periode Januari-September 2022, BPS mencatat seluruhnya mengalami lonjakan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode Januari-September 2022, nilai ekspor tertinggi terjadi pada sektor industri pengolahan, yaitu sebesar US$ 156,18 miliar.
Sedangkan kenaikan tertinggi pada sektor pertambangan dan lainnya ialah 91,98 persen. Ekspor nonmigas ini menyumbang 94,46 persen dari total ekspor Indonesia. “Share terbesar pada ekspor nonmigas ialah pada sektor industri dengan share 71,20 persen dan tambang dengan share 21,68 persen,” kata Setianto.
Di sisi lain, nilai ekspor beberapa komoditas unggulan, besi dan baja, minyak kelapa sawit, dan batu bara, menurun. Turunnya nilai ekspor pada September 2022 ini disebabkan oleh permintaan dan harga komoditas di pasar global yang melemah serta melorotnya volume untuk ketiga komoditas unggulan.
Baca juga: Ancaman Resesi 2023, Ekonom: Bisnis yang Mengandalkan Pasar Domestik Masih Aman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini