TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan meluncurkan agenda Sail Tidore 2022. Sail Tidore merupakan kegiatan pelayaran internasional yang berlangsung di perairan Indonesia.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak popularitas daerah yang memiliki keindahan wisata di Tidore, Maluku Utara,” ujar Zulkifli alias Zulhas dalam konferensi pers di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 11 Oktober 2022.
Perhelatan Sail Tidore ke-12 itu berlangsung pada 24-29 Oktober 2022 di Tidore, Maluku Utara. Kegiatan ini mendatangkan pelayar internasional dari berbagai negara.
Zulhas menjelaskan, Tidore merupakan kerajaan tua. Daerah ini memiliki hubungan dagang erat dengan Sumatera, Kesultanan Aceh, Deli, Banten, Cirebon, Kudus, hingga Pontianak. Sebab, Maluku Utara adalah salah satu jalur rempah.
Penduduk Tidore pun dikenal gigih dalam hal mengembangkan rempah-rempah. Daerah ini, pada era lampau, bahkan kesohor sebagai penghasil rempah-rempah di mata dunia. Zulhas berharap Sail Tidore 2022 yang dihelat dengan tema "Tidore: Kota Warisan Dunia, Perekat Bangsa-Bangsa" mampu mengingatkan masyaraka Indonesia bahwa daerah ini merupakan pusat kegiatan ekonomi yang penting.
“Agar seluruh masyarakat Indonesia tahu, bahkan dunia tahu, ada Tidore di Maluku Utara,” kata Zulhas.
Baca juga: Hong Kong Akan Bagikan 500 Ribu Tiket Pesawat Gratis untuk Tarik Wisatawan
Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menjelaskan pemerintah daerah akan mendukung perhelatan ini dengan promosi dan publikasi. Tujuannya demi memperkenalkan Tidore dan Maluku Utara kepada internasional serta mensosialiasikannya ke masyarakat dunia.
“Pemerintah Provinsi Maluku Utara khususnya Kota Tidore Kepulauan menerima dengan senang hati dan siap untuk mensukseskan Sail Tidore Tahun 2022,” tutur dia.
Abdul Ghani menilai gelaran Sail Tidore 2022 akan berikontribusi membangun pariwisata daerah dan meningkatkan transaksi usaha kecil dan menengah, meningkatkan kesadaran terhadap budaya daerah, dan transportasi wilayah.
“Keseluruhan program tersebut sejalan dengan program Presiden Joko Widodo dan para menteri yang hadir. Terima kasih yang setinggi-tingginya atas kepedulia dan perhatian,” ucap Abdul Ghani.
Sail Tidore 2022, Abdul Ghani melanjutkan, mengingatkannya terhadap kenangan masa lampau. Suatu hari pada era 1521, katanya, ada kedatangan bangsa Spanyol, Juan Sebastian Elcano. Dia kemudian melakukan ekspedisi yang lebih dikenal sebagai sebuah ekspedisi maritim yang penting bagi Eropa pada abad ke-16 atau lebih dikenal sebagai ekspedisi pelayanan keliling dunia pertama.
“Yang menemukan Tidore sebagai salah satu pusat kawasan rempah dunia dari pelayaran ini juga berhasil membuktikan bahwa bumi itu bulat dengan titik nol berada di Pulau Tidore. Berdasarkan alasan sejarah ini Tidore telah ditetapkan menjadi anggota organisasi jaringan global yang beranggotakan lebih dari 35 negara,” tutur Abdul Ghani.
Dia juga menjelaskan Sail Tidore 2022 akan memberikan dampak positif, terutama bagi penegasan Maluku Utara sebagai kawasan rempah dunia. “Kemudian penguatan Maluku Utara sebagai kawasan maritim dunia dan penguatan kerja sama ekonomi dengan negara-negara termasuk tiga negara di Eropa yaitu Portugal, Spanyol, dan Italia,” ujar dia.
Baca juga: Sandiaga Resmikan Taman Wisata Seluas 1,2 Hektar di Kabupaten Nganjuk
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.