TEMPO.CO, Jakarta - Ica Lainong tak pernah menyangka akan membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya dari hasil menjual ikan asin balobo (hemiramphidae). Perempuan 71 tahun itu adalah ibu rumah tangga dengan tujuh anak, yang membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai tengkulak ikan asin balobo di Ibu Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
“Boleh dibilang, saya pengumpul ikan asin balobo,” kata Ica mengawali wawancara dengan Tempo, 26 September 2022.
Ikan asin balobo yang diperoleh Ica berasal dari para nelayan perempuan tradisional di Desa Apara, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Desa Apara berada di sebuah pulau terpencil bernama Pulau Apara, yang terletak di tengah laut Arafura, Maluku. Perairan ini, berada di antara Papua Nugini, Timor Leste, Nusa Tenggara Timur dan Australia.
Nelayan-nelayan perempuan di Desa Apara, sehari-hari mengolah ikan hasil tangkapan suami mereka untuk dijadikan ikan asin. Ica adalah salah satu pembeli ikan asin para nelayan perempuan tersebut.
Ica Lainong, 71 tahun, pedagang perantara, ikan asin balobo. Sumber: TEMPO
Dia menyebut ada lebih dari 10 nelayan perempuan di Desa Apara yang sudah menjadi langganannya atau rutin menjual hasil olahan ikan asinnya pada Ica. Biasanya, Ica akan naik perahu sekitar lima jam dari Ibu Kota Dobo ke Desa Apara untuk membeli ikan-ikan asin dari para nelayan di sana untuk di jual lagi di pasar Dobo.
“Tidak tentu, kadang sebulan sekali - kadang dua bulan sekali saya ke Apara, tergantung kondisi saja. Saya hidup dari ikan asin ini,” kata Ica.
Baca juga: Hari Jantung Sedunia, Perempuan Rentan Kena Serangan Jantung setelah Menopause
Harga ikan asin balobo dibanderol Rp 50 ribu – Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan Ica menjualnya lagi dengan harga Rp 70 ribu – Rp 75 ribu per kilogram.
Keuntungan yang diperoleh Ica tersebut masih kotor karena dia harus mengeluarkan ongkos transportasi perahu Rp 50 ribu perkarung atau yang beratnya sekitar 35 kilogram perkarung dan ongkos ojek yang dibandrol Rp 20 ribu per karung.
Ica berjualan ikan asin balobo sejak 1972. Suaminya bekerja sebagai nelayan, namun sekarang sudah tak rutin melaut karena faktor usia.
Saat ini, kata Ica, sudah semakin banyak pembeli yang berlayar ke Desa Apara untuk membeli langsung ikan asin balobo ke para nelayan perempuan disana sehingga persaingan cukup ketat.
Selanjutnya: Ikan asin balobo biasanya setiba di Dobo akan dijual lagi ke...