TEMPO.CO, Jakarta - Analis Senior Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih memperkirakan indeks harga saham gabungan atau IHSG pada hari ini, Kamis, 6 Oktober 2022, masih dalam kondisi konsolidasi di rentang 7.050-7.150. Kemarin IHSG sempat tertekan ketika menyentuh area 7.130.
Alfatih menyebutkan sedikitnya enam saham yang perlu dicermati pergerakannya sepanjang hari ini. Salah satunya adalah saham BMRI yang kemarin ditutup di level harga 9.275. “Harga kemarin kembali tertekan masih dalam konsolidasi antara 9.350-9.100-9.000,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Saham berikutnya adalah BUMI yang kemarin ditutup di level 165. Saham BUMI kemarin naik dengan gap dan volume moderat, sehingga kemungkinan masih berpeluang melanjutkan kenaikan mendekati 172-181 dengan batas risiko 162 dan demand area 153-145.
Baca: OJK Temukan 18 Investasi dan 105 Pinjol Ilegal: Money Game Paling Banyak
Saham ketiga yang disoroti adalah ASII yang Rabu kemarin ditutup di 6.675. Menurut Alfatih harga kemarin gagal menembus resistance pola Agustus-Oktober 2022. “Kemungkinan akan melanjutkan pelemahan ke 6.500-6.325 dengan demand area minor di 6.600, dan atas pembalikan sentimen 6.825,” kata dia.
Berikutnya adalah saham RAJA yang kemarin ditutup di level 1.080. Saham tersebut terkena tekanan jual kemarin dan diperkirakan pada hari ini akan terdorong bergerak di kisaran 950-990-1.100. "Jika tembus ke bawah 945, maka tren turun jangka menengah dimulai dengan area sentimen positif 1.125," ujar Alfatih.
Lalu ada saham INCO kemarin ditutup di level 6.725. Harga saham INCO diperkirakan bakal menguat dan akan menguji supply area 6.800. "Jika tembus, maka terjadi pola triangle dan potensi kenaikan ke 7.100-7.425. Stop 6.550,” ucap Alfatih.
Terakhir, saham PGAS yang kemarin ditutup di level 1.765. Harga saham perusahaan pelat merah itu, menurut Alfatih, masih gagal tembus 1.780-1.800 dan melanjutkan pola resistance sejak akhir Agustus 2022. “Kemungkinan masih akan melemah dulu ke 1.735-1.700. Jika mampu tembus 1.800, maka ada potensi kenaikan ke 1.855-1.870."
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca juga: Astra International Buka Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate dan Profesional, Untuk Posisi Apa Saja?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.