TEMPO.CO, Jakarta -Founder dan CEO Avoskin Anugrah Pakerti pertama kali bersentuhan dengan produk skincare ketika masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Pria yang akrab disapa Aan itu masih ingat betul perkenalan pertamanya dengan produk seperti itu ketika mengantar sang mama ke klinik kecantikan.
“Jadi ngerti behaviour cewek kalau datang (ke klinik kecantikan) itu pada ngapain,” kata Aan saat ditemui Tempo di kantor AVO Innovation & Technology HQ di Jalan Monjali, Kabupaten Sleman, Kamis, 15 September 2022.
Ia pun menjadi rutin menggunakan skincare tak lama sebelum menuntaskan pendidikan di SMP, meski seorang laki-laki. “Beli sabun, krim, serum sendiri. Ya, (mengenal) dari mama,” tutur pria kelahiran Blora, 16 September 1993 itu.
Berbekal tabungan sekitar Rp 100 juta hasil membantu saudara memasarkan properti, Aan merintis bisnis produk kecantikan yang kemudian diberi merek dagang Avoskin. Bisnis itu dia rintis bersama dua sahabatnya semasa kuliah, Ahmad Ramadhan dan Aris Nurul Huda. Mereka lantas menyulap kamar kos sempit menjadi pabrik mini yang menjadi cikal bakal PT AVO Innovation Technologi.
Soal nama, Avoskin dipilih karena dia terinspirasi dari buah alpukat yang dalam istilah bahasa Inggris adalah avocado. Memiliki kandungan kandungan vitamin E tinggi, alpukat menjadi bahan untuk produk-produk perawatan kulit Avoksin.
Dalam menjalankan bisnis di akhir masa kuliah, Aan mengaku sempat kucing-kucingan dengan keluarga. Maklum, keluarganya menginginkan Aan untuk menjadi polisi atau tentara. Namun, profesi itu tidak menjadi keinginan pria yang senang menekuni bisnis perawatan kulit karena dulu wajahnya sering berjerawat dan terjebak pada produk yang tidak jelas kandungannya itu
Tak sampai lima tahun, produknya diterima pasar. Sejak beberapa tahun ke belakang, rangkaian perawatan kulit Avoskin seharga Rp 99 ribu hingga Rp 350 ribu bahkan menjadi buah bibir bagi pecinta skincare. Ia pun berhasil membuka lapangan kerja untuk warga lokal.