Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPS Sebut Kenaikan Harga Bensin Sebabkan Inflasi Tahunan 5,95 Persen

image-gnews
Antrian kendaraan mengisi BBM di sebuah SPBU di Jakarta, Jumat 16 September 2022. Efek naiknya BBM ini memang sangat terasa. Disamping harga yang semakin tinggi, antrian di SPBU juga semakin mengular. Antrian diduga karena harga BBM eceran sudah tidak bisa bersahabat dan tidak semua pom mini menjual pertalite. TEMPO/Subekti.
Antrian kendaraan mengisi BBM di sebuah SPBU di Jakarta, Jumat 16 September 2022. Efek naiknya BBM ini memang sangat terasa. Disamping harga yang semakin tinggi, antrian di SPBU juga semakin mengular. Antrian diduga karena harga BBM eceran sudah tidak bisa bersahabat dan tidak semua pom mini menjual pertalite. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan bahwa bensin menjadi pemicu inflasi hingga mencapai 5,95 persen pada September 2022 secara tahunan atau year-on-year(yoy).

Komoditas bensin  pada September mengalami inflasi mencapai 31,9 persen atau melonjak dari Agustus yang sebesar 5,75 persen.

Inflasi tahunan 5,95 persen utamanya dikontribusikan oleh komponen harga yang diatur pemerintah dengan andil 2,35 persen,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 3 Oktober 2022..

Selain bensin, solar turut mengalami inflasi mencapai 33,01 persen pada September dengan andil terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,04 persen.

Komoditas lain yang turut menyumbang inflasi September adalah tarif angkutan dalam kota dengan inflasi sebesar 49,66 persen dan andil 0,39 persen serta inflasi tarif kendaraan roda dua online 5,25 persen dengan andil 0,03 persen.

Kemudian inflasi angkutan udara sebesar 49,66 persen sehingga memberi andil 0,39 persen, inflasi bahan bakar rumah tangga 16,51 persen dengan andil 0,3 persen dan inflasi tarif kendaraan roda empat online 8,16 persen dengan andil 0,02 persen.

Komoditas bensin, solar, tarif kendaraan roda dua online, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga hingga tarif kendaraan roda empat online masuk dalam komponen harga yang diatur pemerintah atau administered price.

Secara komponen, inflasi pada September ini utamanya didorong oleh komponen harga yang diatur pemerintah yang pada Agustus hanya 6,84 persen sedangkan pada September menjadi 13,28 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini mudah dipahami karena September ada penyesuaian oleh pemerintah terkait harga BBM, langsung dampaknya,” ujar Margo.

Sementara itu untuk komponen harga bergejolak yang pada Agustus hanya terjadi inflasi sebesar 7,93 persen juga naik menjadi 9,02 persen pada September meski tidak setajam komponen administered price karena ada deflasi untuk kelompok bahan makanan.

Margo menjelaskan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terdapat beberapa komoditas bahan makanan bergejolak yang mengalami inflasi.

Komoditas tersebut meliputi cabai merah dengan inflasi 148,66 persen (yoy) sehingga memberi andil 0,36 persen dan telur ayam ras dengan inflasi 31,28 persen sehingga memberi andil 0,19 persen.

Berikutnya inflasi minyak goreng 14,43 persen (yoy) dengan andil 0,14 persen, inflasi cabai rawit 75,36 persen (yoy) sehingga memberi andil 0,1 persen dan inflasi beras 2,56 persen sehingga memberi andil 0,08 persen.

Selanjutnya inflasi bawang merah 20,31 persen (yoy) dengan andil 0,07 persen dan terakhir adalah daging ayam ras yang mengalami inflasi 5,61 persen dengan andil 0,07 persen. “Sedangkan inflasi inti yang sebelumnya 3,04 persen pada Agustus, di September menjadi 3,12 persen,” katanya.

Jika dilihat andilnya, inflasi tahunan sebesar 5,95 persen utamanya dikontribusikan oleh komponen harga yang diatur pemerintah dengan andil 2,35 persen, diikuti komponen inti dengan andil 2,11 persen dan terakhir yaitu harga bergejolak dengan andil 1,49 persen.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendag Zulkifli Hasan Gandeng Kepolisian untuk Jaga Stabilitas Bahan Pokok Momen Lebaran 2024

3 hari lalu

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender SS, Jakart, Senin 26 Februari 2024. Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan harga bahan pokok sebelum Ramadan sudah menjadi permasalahan tahunan yang dihadapi masyarakat, menurutnya hal ini berkaitan dengan peningkatan permintaan yang melonjak. TEMPO/Tony Hartawan
Mendag Zulkifli Hasan Gandeng Kepolisian untuk Jaga Stabilitas Bahan Pokok Momen Lebaran 2024

Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan menggandeng Kepolisian untuk menjaga stabilitas bahan pokok selama Lebaran 2024.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

3 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


Sri Mulyani Sebut Inflasi Stabil, Namun Waspada dengan Harga Pangan

4 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani menunjukan bukti SPT Pajak kepada Presiden Joko Widodo usai Penyerahan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Tahun Pajak 2023 di Istana Negara, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Masyarakat Indonesia yang merupakan wajib pajak diberikan tenggat waktu pelaporan surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak 2023 hingga 31 Maret 2024. Pelaporan mudah, tidak perlu lagi datang ke kantor pajak. TEMPO/Subekti.
Sri Mulyani Sebut Inflasi Stabil, Namun Waspada dengan Harga Pangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai inflasi Indonesia masih rendah. Inflasi Februari 2024 tercatat sebesar 2,75 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan sepanjang tahun atau year to date (ytd) sebesar 0,41 persen.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

7 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

7 hari lalu

Petugas memadamkan api yang membakar depot minyak di kota Shakhtarsk (Shakhtyorsk) dekat Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 27 Oktober 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.


Puncak Mudik Lebaran, Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Bensin Melonjak 62 Persen

7 hari lalu

Ratusan pemudik bersepeda motor mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, 2 Juli 2016.  Pertamina memperkirakan konsumsi premium naik 15 persen dari 71.906 menjadi 82.496 kiloliter per hari, selama periode H-15 hingga H+15 Lebaran. ANTARA/M Agung Rajasa
Puncak Mudik Lebaran, Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Bensin Melonjak 62 Persen

PT Pertamina Patra Niaga mengestimasikan konsumsi BBM jenis bensin pada 6 April 2024 akan meningkat sebesar 62 persen.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

8 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.


Ekonom Kritik Pasar Murah Pemerintah, Hanya Parasetamol Inflasi Pangan

8 hari lalu

Warga membeli minyak goreng yang dijual dalam operasi Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) di Kecamatan Candisari, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 7 Maret 2024. Pemkot Semarang bersama Bulog setempat menggelar program operasi pasar murah Pak Rahman secara rutin di sejumlah titik sebagai upaya pengendalian harga pangan terutama beras jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Ekonom Kritik Pasar Murah Pemerintah, Hanya Parasetamol Inflasi Pangan

Pasar murah dianggap hanya solusi sementara. Peran pemerintah pusat dan daerah yang lebih substansial dilewatkan.


BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

8 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) mungkin akan mulai turun pada semester II 2024.


Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

9 hari lalu

Pembeli tengah memilih pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Pemerintah akan kembali menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen menjadi 12%, yang mulai berlaku pada tahun depan atau per 1 Januari 2025.  TEMPO/Tony Hartawan
Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.