Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman Resesi Global 2023, Dolar Bisa Tembus Rp 16.000

image-gnews
Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, membeberkan dampak dari ancaman resesi 2023 terhadap Indonesia. Salah satunya, kata dia, adalah pelemahahan nilai tukar rupiah terhadap dolar secara kontinu.

“Mungkin rupiah akan mencapai titik Rp 15.700 sampai Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat, itu masih dalam batas yang moderat,” ujar dia melalui sambungan telepon Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Kemudian, Bhima melanjutkan, pelemahan nilai tukar rupiah itu juga bisa menyebabkan imported inflation dari biaya impor terutama impor pangan yang ketergantungannya makin tinggi, seperti gula, garam, gandung, bawang putih, dan daging. Itu kemungkinan bisa mempengaruhi biaya bahan baku dari inflasi 2023. 

Selanjutnya adalah stagflasi di dalam negeri. Menariknya, dia berujar, setelah melihat data pengangguran usia muda, yang sebelumnya pada tahun 1997 itu angkanya 14,6 persen, tahun 2021 angkanya menjadi 16 persen.

“Jadi situasi sekarang sebenarnya, stagflasi ini kan kondisi harga barang naik tidak imbangi oleh kesempatan kerja, jadi harga barangnya naik, inflasinya diperkirakan tahun ini 7 persen lebih sementara dari kesempatan lerjanya terbatas,” ucap Bhima.

Dia menilai hal itu risiko dan efeknya bisa kemana-mana. Mulai dari pendapatan negara, juga aktivitas konsumsi rumah tangga, realisasi investasi. “Karena kan orang mau investasi melihat domestiknya masih solid apa enggak. Ya jadi itu risikonya,” tutur Bhima.

Sementara Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan ancaman resesiglobal tahun depan akan berdampak pada beberapa sektor. Selain sektor keuangan, kata dia, resesi itu juga akan mempengaruhi sektor logistik khususnya impor.

“Menurut saya yang terpengaruh ya sektor-sektor yang kemungkinan menggunakan bahan baku impor cukup tinggi begitu,” ujar Tauhid melalui sambungan telepon pada Selasa, 27 September 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mencontohkan sektor industri yang akan luar biasa tertekan adalah yang bahan bakunya dari luar negeri. Pasalnya, dengan ketergantungan atas produk impor dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah hingga di atas Rp 15.000, cukup berat bagi industri tersebut. “Itu yang saya kira cukup berat,” kata dia.

Selain itu, Tauhid menyebutkan, tingginya harga minyak dunia di atas US$ 90 per barel turut berpengaruh ke sektor logistik, seperti transportasi udara—sektor-sektor yang haus BBM—dan transportasi lainnya. 

“Yang paling kena ya pasti sektor pariwisata. Karena biaya transportasi dan logistiknya tinggi,” ucap dia.

Namun, dia melanjutkan, sektor yang pertama terpuruk adalah sektor keuangan. “Yang pertama akan terpuruk adalah di sektor keuangan.” Bahkan, ia memperkirakan di sektor keuangan akan terjadi turbulensi. 

Amerika Serikat yang tingkat nflasinya masih sangat tinggi, menurut Tauhid, pasar khawatir dengan The Fed masih bakal agresif mengerek suku bunga. Karena inflasi sudah terjadi selama setelah pandemi, konsekuensinya tentu saja likuiditas akan semakin ketat di Amerika.

Sementara, kata dia, jika suku bunga semakin tinggi, akhirnya pertumbuhan ekonomi akan turun. “Amerika akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di tahun depan, tapi saya lupa angkanya,” kata Tauhid. “Itu yang saya kira memang terjadi di sana.”

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

31 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

49 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dampaknya ke perekonomian Indonesia?


Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

56 hari lalu

Penarik becak Aika Terayama, membawa wisatawan di sekitar distrik Asakusa di Tokyo, Jepang, 18 Juni 2023. Penarik becak paling populer dapat menghasilkan lebih dari 1 juta yen sebulan, tiga kali lipat rata-rata nasional. REUTERS/Issei Kato
Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan resesi Jepang berdampak kepada impor maupun ekspor Indonesia ke negeri tersebut.


Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

57 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

Kementerian Keuangan buka suara soal penerbitan Samurai Bond, surat utang berdenominasi yen, di tengah resesi Jepang.


Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

58 hari lalu

Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 4 Januari 2022. Pemerintah melarang perusahaan untuk melakukan ekspor batu bara selama satu bulan sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi dua kuartal berturut-turut.


Bos BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik Meski Jepang-Inggris Resesi

59 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bos BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik Meski Jepang-Inggris Resesi

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi global membaik, meski Jepang dan Inggris mengalami resesi.


Anatomi Penyebab Ekonomi Jepang Alami Resesi

59 hari lalu

Resesi adalah kondisi ekonomi sulit yang ditandai oleh penurunan pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjutnya, simak penjelasan berikut ini. Foto: Canva
Anatomi Penyebab Ekonomi Jepang Alami Resesi

Faktor utama menyebabkan masalah struktural resesi Jepang termasuk demografi penuaan, alokasi transfer dari pemerintah pusat ke daerah, dan lainnya.


Sri Mulyani Sebut Resesi Negara Maju Sudah Diprediksi: Kalau Inggris dan Jepang Memang Cukup Lemah

20 Februari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Sri Mulyani Sebut Resesi Negara Maju Sudah Diprediksi: Kalau Inggris dan Jepang Memang Cukup Lemah

Sri Mulyani mengatakan dirinya akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Rio de Janiero, Brazil, pekan depan.


Terkini Bisnis: Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim, Daftar Sektor Terdampak Resesi Jepang

19 Februari 2024

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Pelaksana tugas (Plt) Deputi BMKG Urip Haryoko menuturkan puncak kekeringan diprediksi terjadi pada September dan Oktober 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim, Daftar Sektor Terdampak Resesi Jepang

Jokowi menyebut harga beras naik karena perubahan iklim. Sejumlah sektor terancam terdampak resesi Jepang.


Ekonom Ini Ungkap Dampak Resesi Jepang dan Inggris ke Perekonomian RI

19 Februari 2024

Resesi adalah kondisi ekonomi sulit yang ditandai oleh penurunan pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjutnya, simak penjelasan berikut ini. Foto: Canva
Ekonom Ini Ungkap Dampak Resesi Jepang dan Inggris ke Perekonomian RI

Ekonom CORE menyebut dampak dari resesi Jepang terhadap perekonomian RI lebih terasa dibanding Inggris.