TEMPO.CO, Kupang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Bendungan Manikin yang terletak di Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada hari ini, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Hal ini dilakukan Basuki saat mengawali kunjungan kerjanya ke NTT. Dalam peninjauan tersebut, Basuki berpesan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk melakukan langkah-langkah percepatan pembangunan agar dapat selesai sesuai rencana pada tahun 2024, meskipun sempat terkendala lahan dan teknis.
"Diperlukan beberapa langkah untuk melakukan percepatan pembangunan Bendungan Manikin, salah satunya pekerjaan konstruksi dilakukan secara paralel di semua bagian bendungan, tidak perlu sekuensial atau menunggu satu bagian selesai baru dikerjakan bagian lainnya," kata Basuki.
Dia menambahkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah segera susun langkah teknis untuk penyelesaian terowongan dan bagian inti tubuh bendungan sesuai dengan kondisi lapangan.
"Langkah terakhir yang keempat, tolong dipetakan secara detail pembuatan drainase untuk pengamanan lereng-lereng di semua bagian bendungan untuk mencegah terjadi longsor. Prediksi BMKG saat ini sudah masuk musim hujan, untuk itu tolong drainasenya dipetakan secara detail," katanya.
Basuki menjelaskan pembangunan bendungan juga harus menjaga kondisi alam sekitar. "Jangan lakukan penggalian atau pengupasan tebing, jika tidak diperlukan. Beberapa bagian harus segera dihijaukan dengan tanaman endemik disini."
Bendungan Manikin merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang dibangun di Provinsi NTT pada periode 2015 hingga 2024. Bendungan dengan kapasitas tampung 28,20 juta meter kubik direncanakan dapat memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian seluas 310 Hektar (Ha) di Kabupaten Kupang.
Bendungan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar 700 liter/detik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,13 MW dan pengendalian banjir 169,45 meter kubik perdetik.
Konstruksi Bendungan Manikin mulai dikerjakan pada 2019 melalui 2 paket pekerjaan senilai Rp 1,9 triliun. Paket I dikerjakan kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya (Persero) - Tbk, PT. Adhi Karya (Persero) Tbk-PT. Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 1,023 triliun
Sementara untuk Paket II senilai Rp 905,2 miliar dilaksanakan oleh kontraktor PT. PP (Persero) Tbk-PT. Ashfri Putralora-PT. Minarta Dutahutama (KSO). Untuk paket I saat ini progres konstruksinya sebesar 31,79 persen dan paket II sebesar 44,41 persen.
Baca: Hong Kong Tarik Mie Sedaap Korean Spicy Chicken karena Mengandung Pestisida, di Indonesia?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.