Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaesang Pangarep Cerita Bertemu Lo Kheng Hong, Siapakah Pak Lo Ini?

image-gnews
Lo Kheng Hong. itb.ac.id
Lo Kheng Hong. itb.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKaesang Pangarep menceritakan pengalamannya bertemu dengan investor senior Lo Kheng Hong pada 2019, sebelum pandemi Covid-19 merebak. Sosok yang karib disapa Pak Lo itu memberi sejumlah wejangan kepada Kaesang terkait dunia investasi saham.

Lo Keng Hong menyarankan Kaesang, putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini agar kenal dengan jajaran direksi dari sejumlah perusahaan. Tapi Kaesang menilai hal itu sulit dilakukan lantaran ia belum dikenal dalam dunia investasi.

“Kalau Pak Lo udah investor gede enak ‘iya permisi mau ketemu sama pemiliknya’ enak lah. (Kalau) saya permisi, siapa kamu?” ujar Kaesang dikutip Rabu, 28 September 2022.

Profil Lo Kheng Hong

Lo Kheng Hong merupakan seorang investor value jenis individu asal Indonesia. Jika Amerika Serikat punya Warren Buffett sebagai sosok investor sukses, maka Indonesia punya Pak Lo. Pria kelahiran Jakarta, 20 Februari 1959 ini menjadi kaya berkat berinvestasi saham. Padahal dulunya Pak Lo lahir dari keluarga yang sederhana. Bahkan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, dirinya harus bekerja terlebih dahulu.

Dengan berinvestasi, kata Lo Kheng Hong, seseorang bisa menjadi kaya meskipun pekerjaannya hanya tidur. Sebab, orang yang memiliki investasi layaknya memiliki perusahaan publik, yang harga sahamnya selalu meningkat dan menghasilkan laba besar. Dalam kesehariannya, Pak Lo cukup duduk di taman rumahnya dan melakukan tiga hal yang disebutnya sebagai RTI, yaitu reading, thinking, dan investing. Dia biasanya membaca 4 koran setiap harinya untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal.

“Saya mengkliping dan mem-filing sendiri artikel-artikel tentang pasar modal dari koran setiap hari. Semuanya saya simpan berdasarkan nama perusahaannya sesuai urutan alfabet dari A-Z. Saya juga menge-print keterbukaan informasi itu, lalu saya file berdasarkan nama perusahaannya,” kata Pak Lo, dikutip dari swa.co.id. Saya tidak perlu berjuang dengan kemacetan setiap hari.”

Bahkan, berkat berinvestasi saham, Lo Kheng Hong sudah merasakan tinggal di 5 benua. Dia menggunakan sedikit uang yang didapatnya dari investasi di Bursa Efek Indonesia untuk berkeliling dunia. Pak Lo mengatakan, setidaknya 2 kali dalam setahun dirinya bepergian ke luar negeri. Jika ingin berjalan-jalan atau merasakan tinggal di negara lain, misalnya di New York atau London, Pak Lo tinggal pergi ke luar negeri dan menetap beberapa saat di sana.

“Kadang saya tinggal di negara lain selama 2 minggu sampai 1 bulan. Biasanya saya bepergian bersama istri dan anak-anak saya. Di sana kami tinggal di hotel saja, lalu jalan-jalan,” kata Pak Lo.

Menurut Pak Lo, ada 5 hal yang tidak dimilikinya, yaitu tidak punya kantor, tidak punya pelanggan sebagaimana para pebisnis atau marketing perusahaan, tidak punya karyawan, tidak punya bos, dan tidak punya utang satu rupiah pun. Semua properti miliknya pun dibelinya secara tunai, dan bukan dengan kredit pemilikan rumah (KPR). “Saya orang yang bebas, tidak punya bos dan tidak punya karyawan,” katanya.

Kemerdekaan finansial yang dirasakan Lo Kheng Hong kini bukanlah tanpa perjuangan. Setelah lulus SMA, dia tak langsung bisa melanjutkan kuliah. Setelah bekerja sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB), barulah dia bisa mendaftar di jurusan Sastra Inggris Universitas Nasional pada 1979. Pak Lo masih ingat, uang pangkal saat masuk universitas saat itu hanya Rp 50 ribu, dan uang kuliahnya hanya Rp 10 ribu. Agar bisa sambil bekerja, Pak Lo mengambil kelas malam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pak Lo mulai menjadi investor saham saat usianya menginjak 30 tahun pada 1989. Itu dilakukannya setelah 11 tahun bekerja di OEB. Jabatannya tak kunjung naik lantaran bank tersebut tidak melakukan ekspansi usaha. Akibatnya gajinya sebagai pegawai tata usaha terbilang kecil. Tapi meskipun kecil, dari gaji itulah dia menabung untuk memulai berinvestasi saham. “Modal saya berinvestasi saham pun hanya dari gaji,” kata dia.

Lo Kheng Hong mengambil keputusan untuk berinvestasi di saham karena adanya potensi capital gain yang besar. Saat itu ada saham yang ketika initial public offering atau IPo harganya Rp 7.250. Tidak lama kemudian menjadi Rp 35.000. “Capital gain-nya hampir 400 persen,” kata dia. Tentu saja, itu membuat dirinya tertarik untuk ikut membeli saham. Di awal-awal berinvestasi saham, Pak Lo hanya sedikit membeli saham saat IPO. “Dari sedikit lama-lama jadi banyak.”

Lo Kheng Hong mengaku selalu hidup hemat, sebab uang yang didapatnya dibelikan saham. Menurut Pak Lo, berbeda dengan orang kebanyakan yang menghabiskan uang mereka untuk konsumsi, misalnya untuk membeli mobil, dirinya lebih memilih mengakomodasikan dana untuk saham. Bahkan Pak Lo mengaku anti membeli mobil karena nilainya bakal turun. Sampai sekarang dirinya masih pakai mobil yang sudah berusia 10 tahun.

“Uang saya seluruhnya saya belikan saham karena saham memberikan keuntungan yang terbesar dibandingkan investasi yang lain,” kata dia.

Selain itu, Pak Lo mengaku tidak pernah membeli emas. Menurutnya emas tidak produktif. “Jika kita simpan emas 1 kilogram, maka 10 tahun lagi tetap 1 kilogram.” Dirinya juga tidak membeli dolar. Orang yang menyimpan dolar, kata Pak Lo, umumnya mengharapkan hal buruk terjadi, misalnya krisis ekonomi, negara tidak stabil, agar rupiah melemah dan dia memperoleh keuntungan.

“Berbeda dengan orang yang membeli saham, ia akan selalu mengharapkan yang baik yang terjadi, seperti negara aman, ekonomi bertumbuh, dan daya beli meningkat agar harga sahamnya pun ikut meningkat,” katanya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Kaesang Cerita dapat Wejangan dari Lo Kheng Hong Soal Investasi Saham, Apa Saja?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunakan THR secara Bijak, Terapkan 8 Langkah Ini

7 jam lalu

Ilustrasi Uang THR. Shutterstock
Gunakan THR secara Bijak, Terapkan 8 Langkah Ini

THR atau Tunjangan Hari Raya kerap habis begitu saja setelah Lebaran. Begini cara bijak menggunakan THR?


Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

21 jam lalu

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan rencana lanjutan pengembangan investasi Rempang Eco-city di Hotel Swissbel Batam, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

Puluhan pimpinan perusahaan asal Tiongkok berkunjung ke kantor BP Batam untuk penjajakan investasi di Batam.


LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

21 jam lalu

Layanan Syariah LinkAja pada  pameran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 Tahun 2021 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021. Tempo/Tony Hartawan
LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

Aksi korporasi BUMN dan LinkAja untuk memperkuat ekosistem dan strategi bisnis, termasuk potensi kolaborasi di dalam ekosistem BUMN.


Jokowi Utamakan Negosiasi Saham Freeport sebelum Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat

21 jam lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Jokowi Utamakan Negosiasi Saham Freeport sebelum Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat

Presiden Jokowi mengutamakan negosiasi saham Freeport sebelum memberi perpanjangan izin ekspor kosentrat.


Ini Lima Provinsi yang Menjanjikan bagi Investor

22 jam lalu

Grant Thornton Indonesia menggelar konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024. Organisasi global itu mengungkap lima provinsi yang menjanjikan bagi investor, yakni Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, dan Riau. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ini Lima Provinsi yang Menjanjikan bagi Investor

Grant Thornton Indonesia menyebut lima provinsi unggulan yang memiliki potensi menjanjikan untuk investasi.


Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

23 jam lalu

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini. Foto: Canva
Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.


Sri Mulyani Bertemu Bos Freeport di Kantornya, Bahas Ekonomi Global hingga Kabar Pensiun

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan dari CEO Freeport-McMoran Richard Adkerson. Instagram
Sri Mulyani Bertemu Bos Freeport di Kantornya, Bahas Ekonomi Global hingga Kabar Pensiun

Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu Bos Freeport pada Rabu kemarin. Ia mendiskusikan banyak hal, mulai dari perekonomian global hingga kabar pensiun.


Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

1 hari lalu

Pengendara melintas di depan landmark BSD CITY Jalan Raya Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 25 Maret 2024. Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai (BSD) menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)  yang ditetapkan pemerintah dan akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan pendidikan, riset kesehatan, ekonomi digital, pengembangan teknologi, layanan kesehatan dan biomedical. ANTARA/Muhammad Iqbal
Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.


CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

1 hari lalu

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi (tengah) menyampaikan paparan bersama  Head of Region Jawa Barat dan Jawa Tengah CIMB Niaga Andiko Manik (kiri) dan Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance/CNAF Ristiawan Suherman (kanan) di sela-sela acara Buka Bersama dan Silaturahmi Media dengan CIMB Niaga di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.


PSI Jagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie Maju di Pilgub DKI

1 hari lalu

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie memberikan surat keputusan kepada Ketua Umum terpilih PSI, Kaesang Pangarep disaksikan oleh pengurus Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PSI pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin, 25 September 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
PSI Jagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie Maju di Pilgub DKI

PSI DKI Jakarta menjagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie sebagai calon gubernur DKI. Begini alasannya.