TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memperkirakan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen pada September 2022 mencapai 1,45 persen secara bulanan (month to month/mtm).
"Penyebabnya kenaikan harga BBM, kenaikan harga pangan, kenaikan tarif transportasi online," ujar Eko saat dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis 29 September 2022.
Kemudian mempercepat realisasi dana insentif daerah (DID) sebagai upaya menekan inflasi dari tingkat daerah.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan menuntaskan permasalahan gangguan rantai pasokan yang berpotensi semakin menaikkan tingkat inflasi.
Salah satu upaya menyelesaikan permasalahan gangguan rantai pasokan ini di antaranya Presiden Jokowi meminta gubernur dan wali kota agar menelusuri secara detail penyebab tekanan harga komoditas, terutama pangan.
Pemerintah juga memastikan inflasi akan dikendalikan oleh pemerintah bersama Bank Indonesia dengan melihat detail baik dari sisi kebijakan makro, moneter maupun mengontrol secara langsung di setiap daerah.
Bank Indonesia sebagai otoritas dari sisi moneter pun turut menetapkan kebijakan untuk mengelola ekspektasi inflasi serta stabilitas rupiah mengingat saat ini Indonesia dan banyak negara sedang menghadapi dolar yang sangat kuat.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini