Jika menggunakan standar PPP 2017, Bank Dunia mengungkapkan jumlah orang miskin anak meningkat sebanyak 33 juta pada level lower-middle income dan 174 juta upper-middle income.
Ada dua negara yang akan mengalami dampak signifikan atas perubahan standar garis kemiskinan Bank Dunia, yaitu Cina dan Indonesia. Dengan kata lain, jumlah penduduk miskin di Cina dan Indonesia berpotensi melonjak.
"Kedua negara [Cina dan Indonesia] ini bersama-sama menyumbang lebih dari 85 persen peningkatan daerah dalam jumlah penduduk miskin," tulis World Bank East Asia and The Pacific (EAP) Economic Update Oktober 2022 seperti dikutip, Jumat 30 September 2022.
Bank Dunia memaparkan jumlah penduduk miskin kelas menengah bawah (lower-middle income) di Indonesia dengan standar PPP 2011 berkisar 54 juta jiwa. Jika mengacu pada standar PPP 2017 jumlah tersebut akan meningkat menjadi 67 juta jiwa.
Ini artinya, jumlah masyarakat miskin di Indonesia berpotensi naik hingga 13 juta jiwa.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin miskin kelas menengah bawah (lower-middle income) di Cina akan bertambah 20 juta jiwa, yaitu dari 24 juta jiwa (PPP 2011) menjadi 42 juta jiwa (PPP 2017).
Adapun, total penduduk miskin kelas menengah bawah (lower-middle income) di kawasan Asia Pasifik berjumlah 115 juta jiwa (PPP 2011) dan berpotensi melojak menjadi 148 juta jiwa (PPP 2017).
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini