4. Ancaman Resesi, Perencana Keuangan Sarankan Masyarakat Investasi Ketimbang Menabung
Perencana keuangan sekaligus Presiden International Association of Registered Financial Consultants (IARFC) Indonesia, Aidil Akbar Madjid, menyarankan masyarakat untuk menghindari menabung di bank di tengah menguatnya ancaman resesi tahun depan. Aidil mengatakan resesi akan membuat tabungan masyarakat di bank tergerus tingginya inflasi.
"Jadi kalau uang kita masukkan ke rekening perbankan, dia akan kalah lawan inflasi," kata Aidil saat dihubungi, Rabu, 28 September 2022.
Menurut Aidil, resesi atau turunnya perekonomian dunia dipicu oleh masalah inflasi atau naiknya harga-harga. Saat menghadapi, ia berpendapat, sebaiknya masyarakat mulai beralih menyimpan dananya ke produk-produk investasi. Instrumen investasi yang tak akan terdampak inflasi dan bisa menjadi pilihan adalah emas, tanah, hingga saham.
Simak lebih jauh tentang resesi di sini.
5. Rupiah Jeblok ke 15.266 per Dolar AS, BI: Inflasi di Emerging Market Tak Sebesar Negara Maju
Bank Indonesia (BI) angkat bicara menanggapi jebloknya nilai tukar rupiah belakangan ini. Kemarin rupiah ditutup di level 15.266 per dolar AS, melemah 0,94 persen atai 142,5 poin.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan pelemahan rupiah seiring dengan penguatan dolar AS yang dipengaruhi oleh pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yamg lebih agresif ke depan.
"Penguatan dolar AS terjadi terhadap mata uang global (across the board) tercermin pada dolar index. Dolar AS menguat lebih signifikan terhadap mata uang negara maju," kata Dody ketika dihubungi, Rabu, 28 September 2022.
Simak lebih jauh tentang rupiah di sini.