TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG masih dalam area konsolidasi setelah kemarin tutup turun tipis. Pola intraday kembali membentuk pantulan dari area demand mendekati 7.050.
“Melihat pola pergerakan dua hari terakhir, kemungkinan indeks akan menguat ke arah 7.150-7.230. Demand area kuat ada di 7.100-7.050-7.030,” ujar ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia lewat keterangan tertulis pada Rabu, 28 September 2022.
Samuel Sekuritas menyoroti sejumlah saham yang perlu dicermati para investor dengan kondisi IHSG tersebut. Pertama, BMRI yang kemarin harganya ditutup di level 9.350 yang menguat.
“Melihat pola sejak dua pekan terakhir, berpotensi melanjutkan kenaikan ke arah 9.500-9.800. Batas risiko 9.250 dan demand area 9.050-8.800,” kata Alfatih.
Selanjutnya, saham BRMS yang ditutup di level 166. Harga kemarin itu menguat dari level area target penurunan pola double top atau pola Marert-September 2022. Sehingga kemungkinan harga akan konsolidasi di 155-180-187, sebelum memulai trend naiknya, dengan batas risiko 159 dan demand area 150.
Saham lainnya, ada INCO yang ditutup di level 6.575. Harga kemarin menguat dari area demand, sehingga berpeluang melanjutkan kenaikan pola sejak awal September 22 dengan potensi target 6.900-7.125, serta vatas risiko 6.300.
Kemudian MEDC, saham yang ditutup dengan harga di level 900. Harga kemarin turun dengan gap dari upchannel (pola sejak September 2022). “Sehingga meski berpeluang rebound jangka pendek, tapi jika tidak mampu kembali diatas 840, maka kemungkinan harga akan turun kembali ke 860-850, lalu 810,” tutur Alfatih.
Lalu saham terakhir PGAS yang ditutup di level 1.750. “Harga kemarin menguat dari area support 1.700, sehingga berpeluang menguat. Area supply di 1.780-1.810, lalu 1.850-1.875 dengan batas risiko 1.730 dan demand area 1.700-1.660,” ucap dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini