TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Information and Communication Technology atau ICT Institute Heru Sutadi menanggapi Indosat Ooredoo Hutchison yang melakukan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 300 karyawannya. Menurut dia, jika hal itu dilakukan karena masalah keuangan, dampaknya bisa kemana-mana.
“Kalau (karena masalah) keuangan akan kemana-mana dampaknya. Termasuk misalnya menambah frekuensi dalam lelang yang sedang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika. Makanya dilakukan efisiensi,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 26 September 2022.
Namun, Heru lebih menilai bahwa langkah PHK itu dilakukan karena memang secara natural, perusahaan yang merger akan kelebihan karyawan dan adanya duplikasi sumber daya manusia (SDM) di bidang yang sama. Sehingga, mau tidak mau akan ada pengurangan karyawan.
“Namun, duplikasi kan tidak berarti semua bagian kemudian dikurangi, sebab bisa jadi karena pengguna dan jaringan secara perusahaan gabungan bertambah, maka semua SDM tetap bisa dipertahankan,” kata dia.
Indosat resmi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia pada Selasa, 4 Januari 2022. Hal itu menindaklanjuti hasil rapat umum pemegang saham luar biasa Indosat pada akhir tahun lalu di mana 99,99 persen pemegang saham menyetujui penggabungan usaha dengan Tri Indonesia.
Langkah PHK, kata dia, memang menjadi strategi dari manajemen, apakah SDM itu akan menjadi aset atau manajemen saja. Seharusnya, Heru berujar, SDM dianggap sebagai aset, tapi pertimbangan duplikasi dan efisiensi tentu akan membuat manajemen berhitung langkah terbaik seperti apa.
Namun, jika terjadi pengurangan karyawan tentu hak-hak karyawan harus dipenuhi. Bahkan, dia menuturkan, kalau bisa diberikan insentif agar karyawan yang di PHK legowo. “Meski secara resmi merger baru dilakukan dan dampaknya belum terlihat, kecuali sebagai operator kedua terbesar,” tutur Heru.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison mengumumkan bahwa perusahaan telah menempuh langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Jumat, 23 September 2022. Lebih dari 95 persen dari karyawan yang terkena dampak telah menerima tawaran itu, sementara sebagian kecil sisanya masih mempertimbangkan tawaran itu.
Director & Chief of Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Irsyad Sahroni, menjelaskan langkah itu berjalan sesuai rencana dan diterima dengan baik oleh sebagian besar karyawan yang terkana dampak. “Prosesnya sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang ada dan telah dilakukan dengan pertimbangan matang, secara objektif dan fair,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Jumat, 23 September 2022.
Ada pun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah. Bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah, dan secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Perusahaan juga telah berkomunikasi secara langsung dan transparan dengan semua karyawan. Semua telah memahami perlunya meningkatkan kelincahan dan bertumbuh lebih cepat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar saat ini.
“Oleh karena itu, inisiatif reorganisasi sangat penting untuk keberlan perusahaan ke depan,” tutur Irsyad.
PHK ini, kata dia, didasarkan pada strategi bisnis ke depan dan pertimbangan yang komprehensif. “Dan diharapkan dapat menjadi langkah strategis yang membawa Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling dipilih di Indonesia,” ucap dia.
Baca: Indosat Ooredoo Hutchison PHK Karyawan, Ada Paket Kompensasi 75 Kali Upah