TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menargetkan 40 pembangkit Listrik tenaga surya (PLTS) atau solar panel dipasang di 40 stasiun pada tahun depan. Stasiun tersebut tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera.
“Tahun depan itu investasinya per building Rp 500 juta, berarti kalau 40 stasiun dikali sana dengan Rp 500 juta. Itu sudah masuk ke di Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) KAI tahun depan,” ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Sandry Pasambuna di Stasiun Gambir pada Senin, 26 September 2022.
Hari ini, KAI meresmikan penggunaan pembangkit solar panel di Stasiun Gambir dengan daya 40,5 kWp dan gedung Jakarta Railway Center (JRC) dengan daya 40 kWp. Pemasangan solar panel tersebut merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan energi baru terbarukan (EBT) untuk suplai energi listrik di berbagai aset KAI.
Stasiun Gambir dan JRC itu merupakan pilot project. “Kami berharap dua pilot project ini berjalan lancar dan ini akan menjadi pembalajaran bagi kita untuk membangun solar panel di 40 stasiun,” kata dia.
Sandry mengatakan implementasi solar panel itu juga merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-77 KAI. "Pada momen ini, KAI ingin turut serta menghijaukan Indonesia melalui environmental, social, and governance (ESG) dalam pemanfaatan EBT untuk terciptanya ekosistem bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan,” tutur dia.
Pada tahap awal, transisi energi ini telah diterapkan pada Stasiun Gambir. Stasiun jarak jauh tersebut merupakan ikon di pusat Kota Jakarta. Gambir juga adalah stasiun besar yang memiliki sejarah dan fungsi yang penting untuk melayani pelanggan sampai saat ini. Adapun Gedung JRC adalah salah satu gedung perkantoran utama KAI selain kantor pusat KAI yang berada di Bandung.
Menurut Sandry, kelistrikan di stasiun setiap harinya digunakan untuk berbagai kebutuhan. Misalnya, pencahayaan, pendingin ruangan, sound system, dan berbagai peralatan elektronik yang digunakan untuk fasilitas penumpang serta kepentingan operasional kereta api lainnya. Dengan menggunakan Solar panel kapasitas 40,5 kWp di Stasiun Gambir, KAI dapat menghemat penggunaan listrik hingga 6,75 persen.
"Dengan asumsi tangkapan energi sinar matahari secara optimal harian selama 4 jam dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB," tutur Sandry.
Sebagai gambaran, dia berujar, solar panel dengan kapasitas 40,5 kWp dapat digunakan untuk mengoperasikan 20 unit AC berkapasitas 2 PK atau kurang lebih menyalakan 1.000 lampu LED 40 watt yang terpasang di stasiun secara bersamaan. Penggunaan energi matahari di Stasiun Gambir dan gedung JRC ini pun merupakan sistem solar panel on grid yang menggabungkan suplai listrik dari jaringan listrik PLN dan jaringan listrik solar panel.
Baca juga: Bahlil Sebut dari 2.078 Izin Usaha Pertambangan yang Dicabut, 90 Sudah Dipulihkan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.