TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG turun cukup dalam di sesi pertama pekan ini. Indeks berada di level 7.090,7 atau turun 1,22 persen dari angka penutupan Jumat pekan lalu, 23 September 2022 di 7.178,5.
Tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia mencatat pergerakan IHSG di sesi pertama hari ini sejalan dengan pergerakan bursa global dan regional. Bursa Amerika Serikat ditutup melemah pada Jumat, 23 September 2021. Dow Jones turun 1,62 persen, S&P 500 pun turun 1,72 persen, dan Nasdaq turun 1,8 persen. Ketiga indeks utama pasar AS tersebut menutup pekan negatif kelima dalam enam pekan terakhir.
"Dow turun ke titik terendahnya tahun ini) seiring dengan makin besarnya ketakutan pasar terkait kemungkinan resesi global," tulis tim analis Samuel Sekuritas pada Senin, 26 September 2022. Pendurunan ini seiring dengan lonjakan suku bunga acuan di banyak negara dan anjloknya sejumlah mata uang utama. Salah satunya poundsterling Inggris yang jatuh ke titik terendahnya dalam lebih dari 30 tahun.
Pasar Asia juga cenderung melemah di akhir sesi pertama hari ini. Shanghai terpantau turun 0,08 persen, begitu juga Nikkei turun 2,55 persen, Kospi turun 2,74 persen, dan STI turun 1 persen.
Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, tercatat sebanyak 137 saham menguat, sementara 430 saham melemah, dan 125 saham stagnan. Nilai transaksinya mencapai Rp 8,2 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 871.725 kali. Adapun volume perdagangan mencapai 153,4 juta lot.
Sementara itu, saham emiten bank pelat merah Bank BRI (BBRI) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Frekuensi transaksinya mencapai 17.155 kali, disusul ADMR sebanyak 15.951 kali dan KJEN sebanyak 15.703 kali.
Dari segi volume, saham emiten pertambangan batu bara Bumi Resources (BUMI) menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Volumenya mencapai 21,8 juta lot, disusul BIPI sebesar 10,6 juta dan PNBS sebesar 4,3 juta.
Di tengah romtoknya IHSG, tak satu pun indeks sektoral yang menguat di sesi pertama hari ini. Sementara itu, Indeks sektor energi (IDXENERGY) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penurunan terdalam senilai 3,8 persen.
Angka itu seiring dengan jatuhnya sejumlah saham pengisi indeks ini ke titik ARB. Beberapa diantaranya, SMMT turun 6,9 persen, BUMI turun 6,8 persen, AKRA turun 6.7 persen, dan MEDC turun 6,5 persen.
Posisi kedua diisi indeks sektor industri (IDXINDUST) yang turun 2,7 persen dan indeks sektor barang baku (IDXBASIC) yang juga turun sebanyak 1,5 persen.
Berikut lima saham yang masuk top gainer sesi pertama hari ini:
- PCAR (naik 24,1 persen ke Rp 149 per saham)
- SRAJ (naik 23,7 persen ke Rp 167per saham)
- KJEN (naik 18,4 persen ke Rp 218 per saham)
- ASBI (naik 18,2 persen ke Rp 492 per saham)
- MREI (naik 16,6 persen ke Rp 4.550 per saham)
Sementara itu, lima saham yng masuk daftar top loser sesi pertama hari ini adalah:
- LEAD (turun 7 persen ke Rp 93 per saham)
- SMDM (turun 6,9 persen ke Rp 374 per saham)
- SMMT (turun 6,9 persen ke Rp 805 per saham)
- PANI (turun 6,9 persen ke Rp 1.145 per saham)
- PGLI (turun 6,9 persen ke Rp 324 per saham)
Baca: PLN Beri Pendampingan ke Masyarakat Penerima Kompor Listrik: Sampai Benar-benar Mandiri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.