TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan dari 2.078 izin usaha pertambangan atau IUP yang dicabut, ada 700 perusahaan yang menyatakan keberatan.
"Sebanyak 700 perusahaan keberatan dan sudah kami lakukan proses di Satgas, 213 perusahaan awal (tahap pertama) kami cek," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Investasi, Jakarta Selatan pada Senin, 26 September 2022.
Setelah dilakukan pengecekan, terdapat 90 izin yang dinyatakan lolos dan sudah dipulihkan. Kemudian pada tahap kedua, ada sekitar 219 izin lagi yang diperiksa. Paling banyak, kata dia, adalah dari galian C, yang terdiri dari pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.
Adapun dari 1.700 perusahaan, ada 300 perusahaan lebih yang masuk pemeriksaan tahap ketiga. Bahlil menegaskan, tidak ada jalan singkat atau langkah tambahan dari tim Kementerian Investasi perihal pengecekan IUP ini.
"Jadi jangan dengar ya bahwa ada cara a, cara b, silahkan datang ke Satgas. Kalau (perusahaan) benar, mereka punya (izin) pasti akan dikembalikan," tuturnya.
Adapun perkembagan perizinan pencabutan sketor kehutanan, menurut Bahlil, Kementerian Investasi telah mencabut 31 izin. Kini sudah memasuki tahap ketiga dan target selesainya Oktober 2022.
Bahlil berujar sebelum pencabutan IUP, Kementerian Investasi sudah melakukan diskusi di beberapa daerah, di antaranya Papua dan Kalimantan. Bagi izin yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya, dan bila hutannya masih orisinal, maka akan dikembalikan sebagai hutan dalam rangka menjaga optimalisasi.
"Ini sekaligus mendorong keterlibtan pemerintah untuk menjaga ekosistem," kata Bahlil.
Sebelumny, Bahlil menjelaskan izin usaha pertambangan yang dicabut ini kemudian akan diberikan untuk badan usaha milik daerah (BUMD), pengusaha nasional di daerah yang memenuhi syarat, organisasi keagamaan, dan koperasi. Tetapi, pihak itu tidak akan berdiri sendiri, sehingga mereka akan bekerja sama mengelola tambang dengan korporasi besar, khususnya BUMN.
Baca: Migrasi ke Kompor Listrik, Pemilik Rumah Makan di Tangerang Cerita Masih Sering Terjadi Pemadaman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.