TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan saat ini penataan pangan adalah hal penting demi menuju swasembada pangan. Salah satu upaya pemerintah adalah mendatangkan gas impor khusus untuk keperluan pupuk nasional.
"Pak Erick Menteri BUMN sudah bekerja, akan mendatangkan gas dari UEA, akan ngasih kita dalam harga US$ 6," ujar Zulkifli saat ditemui di Kementerian Perdagangan pada Ahad, 25 September 2022.
Ia menjelaskan impor gas itu dikhususkan untuk pupuk dan pabrik pupuk yang berada di Aceh. Pemerintah berharap gas impor tersebut akan cukup untuk keperluan pupuk nasional demi membantu petani menggenjot produktivitasnya.
Namun problemnya, kata dia, sampai saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum menurunkan surat permohonan terkait rencana tersebut. "Saya masih tanya terus, mana Pak Menteri ESDM suratnya," ucapnya.
Sampai sekarang Kementerian Perdagangan belum mendapat permohonan dari Menteri ESDM Arifin Tasrif. Padahal, Zulhas sudah menyampaikan jika Arifin mengirimkan surat itu melalui pesan singkat WhatsApp misalnya, dia akan langsung menekennya untuk mendatangkan gas dari UEA ke Aceh.
Zulkifli memastikan impor gas tersebut memungkinkan untuk diproses di Tanah Air sehingga pabrik pupuk Indonesia bisa memproduksi lebih banyak. Rencana sangat mendesak untuk diimplementasi guna memperbaiki kondisi pertanian di Indonesia, terutama soal kesejahteraan petani.
Selanjutnya: Jika pemerintah tak membantu petani, Indonesia bisa terancam alami krisis.