Ia mengungkapkan jika pemerintah tidak membantu petani, maka Indonesia bisa terancam mengalami krisis. Sebab, tak ada lagi yang mau menjadi petani.
"Apalagi petani pada sekarang tanahnya sewa," kata dia. Karena itu, masalah yang berkaitan dengan produktivitas harus segera diperbaiki. Demi produktivitas yang tinggi, hal yang perlu diperhatikan kini adalah persoalan bibit dan pupuk.
Zulkifli pun mengatakan pemerintah tak ingin petani dibebani soal harga atau penjualan. Karena itu, pemerintah juga berencana akan membeli seluruh hasil produksi petani melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk kemudian dijual kepada konsumen.
Rencana itu disampaikan Presiden Jokowi kepada Zulkifli Hasan dalam rapat kabinet. "Nah, oleh karena itu kemarin saya mengusulkan, kalau bisa subsidi (pangan) Rp 100 triliun per tahun selama tiga tahun," ujarnya.
Menurutnya, program seperti itu sebetulnya sangat mendasar, karena di seluruh dunia melakukan hal yang sama. Ide ini pun di, kata dia, sudah muncul di pemerintaham sejak puluhan tahun lalu. Namun baru kali ini digaungkan kembali dalam rapat kabinet.
Jika wacana ini dapat direalisasikan, petani tidak dibebani tugas tambahan yang bukan bidangnya. Harapannya petani bisa lebih produktif sehingga dukungan pada petani pun dapat fokus terhadap teknologi dan pasar. "Kalau udah jadi program-program itu, sudah kita nggak perlu impor pangan lagi," tutur Zulhas.
Baca: PLN Beri Pendampingan ke Masyarakat Penerima Kompor Listrik: Sampai Benar-benar Mandiri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.