TEMPO.CO, Jakarta -Zulkifli Hasan mengklaim ada empat pencapaian utama Kementerian Perdagangan (Kemendag) selama 100 hari dirinya menjabat Menteri Perdagangan.
Ia menyebutkan pencapaian utamanya yang pertama adalah keberhasilan menstabilisasi ketersediaan bahan pokok. Khususnya harga minyak goreng, ia mengklaim tingkat keberhasilannya mencapai 101,4 persen.
Dari harga minyak goreng yang semula Rp 16.400 per liter, kini telah berhasil turun di bawah harga eceran tertinggi menjadi Rp 13.800 per liter. Selain itu, ketersediaan minyak goreng curah rakyat atau MGCR menurut dia telah mencapai 97,05 persen.
"Menjaga ketersediaan bahan pokok khususnya pangan secara merata dengan harga terjangkau oleh masyarakat adalah tugas Kementerian Perdagangan," ujarnya dalam konferensi pers kinerja 100 Hari Menteri Perdagangan di Auditorium Utama Kemendag, Jakarta Pusat pada Minggu, 25 September 2022.
Zulkifli juga mengklaim kinerjanya telah menjadikan perkembangan inflasi yoy Agustus 2022 masih di level aman yaitu 4,69 persen dengan kisaran target 2022 2-4 persen.
Pencapaian yang kedua adalah surplusnya neraca perdagangan dan peningkatan volume ekspor. Neraca perdagangan Januari sampai Agustus terhitung surplus sebesar Rp 34,92 miliar. Sedangkan total ekspor Januari hingga Agustus Rp 194,60 miliar. Angka ekspor ity meningkat sekitar 34,42 persen dibandingkan tahun 2021.
Ketiga, pencapaian kinerja yang ia klaim adalah keberhasilan Kemendag dalam penandatanganan IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement). Hasilnya, tarif bea masuk dari yang tadinya 25 persen menjadi 0 persen.
Selain itu, Kemendag juga berhasil mengesahkan Rancangan Undang-Undang Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement atau RUU IK-CEPA menjadi Undang-undang. Alhasil, terjadi penurunan TBM 95,5 persen pos tarif.
Selain dengan Korea Selatan, Kemendag juga berhasil mengesahan Rancangan Undang-Undang Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement atau RUU RCEP menjadi Undang-undang. Pengesahan undang-undang ini berhasil membuka akses sebesar 29 persen pasar dunia.
Kemudian pencapaian ketiga meliputi soal pengawasan dan penindakan. Kemendag berhasil menindah sejumlah barang yang tidak sesuai standar dan ketentuan. Ada tiga penindakan, di antaranya penyegelan produk baja yang tidak sesuai standar senilai Rp 41,68 miliar.
Lalu Kemendag juga memusnahkan 750 bal pakaian bekas impor senilai Rp 8,5 miliar. "Dimusnahkan karena sudah berjamur semua," kata dia. Sementara itu inspeksi produk hewani ex-impor pelanggar aturan senilai Rp 120,5 miliar.
Pencapaian terakhir terkait integritas Kemendag. Zulkifli telah menekan MoU penegakan hukum dan pencegahan korupsi bersama dengan kajaksaan agung untuk lebih meningkatkan akuntabilitas birokrasi Kemendag. "Tingkat keberhasilan 100 persen," tutur dia.
Baca Juga: RI dan UAE Teken Kontrak Dagang US$ 3,6 Juta, Mendag: Pemerintah Senantiasa Dukung Dunia Usaha
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini