TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Lombok resmi membuka rute penerbangan dari Singapura. Penerbangan internasional itu dilayani oleh maskapai Scoot TR-258.
"Rute penerbangan Internasional Singapura-Lombok itu dioperasikan Scoot yang merupakan anak usaha Singapore Airlines (SIA), dimulai pada 16 Oktober 2022," kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Lombok, Arif Haryanto di Praya, Sabtu, 24 September 2022.
Sebelumnya, Bandara Lombok membuka rute penerbangan internasional rute Kuala Lumpur, Malaysia. Adapun rute Lombok-Singapura pergi-pulang (PP) dilayani setiap dua kali sepekan pada Rabu dan Minggu.
Pesawat Scoot akan berangkat dari Singapura pukul 07.50 waktu setempat dan tiba di Lombok pukul 10.20 WITA. Sedangkan untuk rute sebaliknya, pesawat bakal mengudara dari Lombok pukul 11.20 WITA dan tiba di Singapura pukul 14.05 waktu setempat.
Bandara Internasional Lombok juga telah membuka slot tambahan untuk rute anyar penerbangan domestik dari dan ke Surabaya. Rute penerbangan ini dioperasikan oleh maskapai Super Air Jet. "Rute penerbangan baru Lombok-Surabaya (PP) dibuka setiap hari," kata Arif.
Pemerintah tengah mendorong operator bandara dan maskapai menambah frekuensi penerbangan untuk rute dalam dan luar negeri guna mengatasi mahalnya harga tiket pesawat. Kelangkaan rute dan frekuensi penerbangan menjadi salah satu penyebab harga tiket melambung dalam beberapa waktu ke belakang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuturkan sejatinya dampak kenaikan harga tiket pesawat terhadap sektor pariwisata yang telah terjadi sejak Agustus 2022 tidak akan separah 2019. Tiga tahun lalu, kenaikan harga tiket pesawat yang mencapai 120 persen itu telah menggerus kunjungan pariwisata domestik sekitar 40 persen.
"Belajar dari 2019, mahalnya tiket pesawat visa menurunkan wisnus sampai 40 persen," kata Sandiaga saat wawancara dengan Tempo di kantornya, Selasa, 6 September 2022.
Adapun kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi pada tahun ini, kata Sandiaga, tidak akan menekan keinginan wisnus untuk berpergian. Dia memperkirakan dampak kenaikan tiket pesawat tahun ini hanya akan menurunkan jumlah wisatawan Nusantara alias wisnus di bawah 20 persen.
"Tahun ini kita melakukan modeling, berdasarkan data yang kita miliki, target penurunan karena peningkatan harga ini mudah-mudahan bisa ditahan di angka 20 persen," ucap dia.
ANTARA | ARRIJAL RACHMAN
Baca juga: RI dan India Sepakati Kontrak Dagang di TIIMM G20, Nilainya Hampir Rp 15 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini