TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Gunawan Arief Hartoyo mengungkapkan proses integrasi Unit Usaha Syariah Bank Tabungan Negara (UUS BTN) dengan BSI tengah berlangsung. Gunawan memastikan proses ini sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku serta berdasarkan rekomendasi atau arahan dari pemegang saham.
"Saat ini tentunya proses integrasi kami harapkan berjalan lancar dan sedang berjalan," kata Gunawan seusai RUPSLB BSI, Jumat, 23 September 2022.
Para pemegang saham yang mayoritas terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya himbara, yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BNI, sebagai perwakilan dari pemerintah, telah menyetujui langkah akuisis ini. Tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja BSI.
"Kalau kita lihat dari potensi yang ada, kami ini di Indonesia ini kan mayoritas beragama Islam dan memiliki jumlah penduduk yang beragama Islam itu 229 juta atau sekitar 87,29 persen dari total populasi jadi ini merupakan peluang bagi BSI," ujarnya.
Proses integrasi ini, kata dia, merupakan bagian cita-cita dan visi BSI untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan peranannya di tengah industri perbankan nasional. Dengan demikian, penambahan lini tersebut akan memberikan positif terhadap ekosistem BSI.
"Tentunya nanti hasil integrasi yang akan dilakukan untuk kemudian memberikan kontribusi yang lebih baik lagi dalam memajukan islamic halal ecosystem yang kemudian pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menilai integrasi Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) mampu meningkatkan perbankan syariah di Tanah Air.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan konsolidasi ini merupakan visi pemerintah untuk terus mendorong penguatan ekonomi dan perbankan syariah melalui BSI. Dengan demikian BSI dapat memperbesar dan memperkuat posisinya dalam hal kapitalisasi pasar.
Tiko melanjutkan, untuk memperkuat perbankan dan ekosistem ekonomi syariah, konsolidasi menjadi penting sehingga BSI dan UUS BTN tidak berjalan masing-masing. Selain itu, aset dapat tumbuh menjadi lebih besar lagi.
“BSI pun dapat menjadi bank syariah yang lebih modern dan dapat memenuhi kebutuhan generasi milenial. Harapannya akuisisi customer baru lebih cepat karena jangkauan pasar dan nasabah menjadi lebih luas,” kata Tiko dalam siaran pers, seperti dikutip Bisnis, Rabu 8 Juni 2022.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini