TEMPO.CO, Jakarta - Suku bunga bisa diartikan sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya yang membeli atau menjual produknya.
Mengutip dari laman Sikapi Uangmu Ototritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga diartikan harga yang harus dibayarkan bank kepada nasabah yang memiliki simpanan (bunga simpanan). Harga yang harus dibayar nasabah kepada bank apabila nasabah memperoleh fasilitas pinjaman (bunga pinjaman).
Merujuk publikasi Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga, dan Nilai Tukar terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, bagi orang yang meminjam uang, bunga merupakan denda yang harus dibayarkan. Itu untuk menggunakan uang sebelum diterima. Sedangkan, bagi orang yang memberikan pinjaman, bunga imbalan karena menunda menggunakan uang dari piutang.
Perbedaan bunga simpanan dan bunga pinjaman
1. Bunga simpanan
Bunga simpanan diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito. Secara sederhana, bunga simpanan biaya yang harus dikeluarkan bank kepada nasabah.
2. Bunga pinjaman
Bunga pinjaman dibebankan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar nasabah peminjam kepada bank. Contohnya, bunga kredit. Bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima bank dari nasabah.
Fungsi suku bunga
Naik turunnya tingkat suku bunga dipengaruhi penawaran dan permintaan uang. Tingkat suku bunga akan cenderung meningkat apabila permintaan dari debitur atau peminjam lebih besar daripada jumlah uang yang ditawarkan bank. Sebaliknya, tingkat suku bunga cenderung menurun apabila permintaan debitur lebih kecil daripada jumlah uang atau dana yang ditawarkan bank.
Mengutip publikasi Fungsi Suku Bunga, terdapat beberapa fungsi dari suku bunga.
1. Sebagai daya tarik bagi nasabah yang ingin menabung dan memiliki dana lebih untuk diinvestasikan.
2. Suku bunga bisa digunakan sebagai alat moneter untuk mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu. Jika perusahaan dari industri itu akan meminjam dana di bank, maka pemerintah akan memberikan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
3. Pemerintah memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Itu berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
Baca: Rupiah Masih Loyo di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Ini Kata Ekonom
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.