TEMPO.CO, Jakarta - Startup penjualan aset kripto, Tokocrypto, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 45 karyawannya. VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani menyatakan hal tersebut terpaksa dilakukan karena ada perubahan strategi bisnis sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi pasar kripto dan ekonomi global.
Rieka menjelaskan, Tokocrypto akan memperkuat kembali bisnis utama sebagai exchange platform serta memisahkan T-Hub dan TokoMall menjadi entitas yang berbeda. Langkah itu diambil berdasarkan analisis dan prediksi yang telah dilakukan oleh manajemen dalam mengantisipasi kondisi pasar kripto dan ekonomi global dalam jangka panjang.
Oleh karena pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka ada sejumlah langkah yang harus diambil manajemen. Beberapa langkah itu tak hanya diambil di dalam internal, tapi juga di eksternal perusahaan.
"Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan kepada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yaitu T-Hub dan TokoMall, penyesuaian jumlah karyawan sekitar 20 persen dari 227 karyawan,” kata Rieka, Rabu, 21 September 2022. Dengan begitu, ada 45 karyawan yang telah dirumahkan oleh startup yang berdiri sejak 2018 ini.
Seiring langkah PHK itu, Tokocrypto juga memberikan rekomendasi karyawan sejumlah perusahaan-perusahaan web3 dan blockchain yang selama ini telah menjadi mitranya. Perusahaan juga memastikan bahwa keseluruhan proses pelepasan karyawan akan dilakukan secara transparan dan mematuhi segala peraturan pemerintah yang berlaku.
Selanjutnya: Tokocrypto menjamin standar operasional tak terganggu karena PHK.