TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah mulai menggencarkan pergantian penggunaan gas elpiji 3 kilogram menuju kompor listrik. Dilansir dari ekon.go.id, pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi bersih melalui program konversi ke kompor induksi. Langkah ini sejalan dengan salah satu isu prioritas G20 yaitu transisi energi.
Paket Kompor Listrik Gratisan
Dilansir dari bisnis.com, saat ini pemerintah mencanangkan akan memberikan paket kompor listrik gratis kepada 300 ribu masyarakat Indonesia. Paket kompor listrik gratis ini akan diberikan pada masyarakat yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan memiliki listrik.
Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana, menyebutkan harga kompor listrik perpaketnya sekitar Rp1,8 juta. Dalam satu paket terdiri atas dua tungku, satu alat masak, dan satu miniature circuit breaker atau MCB.
Namun, harga satu paket tersebut mungkin akan berubah suatu waktu. Sebab, ada usulan agar salah satu tungku dinaikkan dayanya dari 800 VA menjadi 1000 VA lebih.
Kalkulasi Hemat Biaya?
Diperkirakan per kilogram gas elpiji yang dikonversi ke kompor listrik, dapat menghemat biaya sekitar Rp8 ribu per kilogram gas LPG. Diharapkan dengan adanya potensi penghematan ini dapat mengubah yang sebelumnya menggunakan energi impor menjadi energi domestik.
Selain itu program kompor listrik juga diharapkan dapat mengubah energi yang mahal menjadi energi yang murah sehingga terjangkau semua kalangan.
Dilansir dari Antara, menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan pemerintah tak mungkin langsung menghapuskan kompor gas LPG begitu saja. Sebab, masih ada masyarakat seperti pedagang asongan yang harus bergantung pada bahan bakar gas.
Infrastruktur serta ekosistem gas LPG saat ini seperti agen gas LPG dan lainnya yang telah dibangun sejak lama juga tidak boleh langsung dihentikan atau digantikan ekosistem kompor listrik. Karena merupakan bagian daripada ekonomi Indonesia.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga : Staf Khusus Erick Thohir Yakin Migrasi Kompor Listrik Berjalan: Setahun Mati Lampu 7 Jam
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.