TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis, 22 September 2022. Anjloknya rupiah pada sore hari ini seiring dengan keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG).
Data Bloomberg menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah 0,17 persen atau 26 poin ke posisi 15.023 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS pada pukul 15.00 WIB terpantau menguat 0,83 persen ke 111,56.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh keputusan BI yang menaikkan suku bunga acuan menjadi 4,25 persen. Selain itu, suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility menjadi 5 persen.
Selain itu, faktor lain yang turut mempengaruhi sentimen pasar adalah kenaikan harga BBM yang berpotensi meningkatkan ruang fiskal.
Pasar menilai peningkatan inflasi jika terkompensasi dengan peningkatan upah akan berpotensi meningkatkan pajak pemerintah. Bila sebaliknya, peningkatan inflasi tak dibarengi dengan peningkatan upah, maka secara riil pendapatan akan turun dan membuat daya beli jeblok.
Peningkatan inflasi yang tidak diiringi dengan kebaikan upah juga bakal membuat kelompok masyarakat di kelas menengah akan tertekan. Hal ini terutama lantaran kenaikan harga BBM dan potensi kebijakan peningkatan suku bunga acuan bank Indonesia.
Selanjutnya: Inflasi jadi batu sandungan jika tak dibarengi kenaikan upah.