“Belum ada yang dibagikan oleh Pemerintah. Saat ini baru uji coba oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk melihat penerimaan di masyarakat dan memastikan aspek keteknikannya. Termasuk kapasitas kompor yg cocok,” ujar Dadan kepada Tempo, Sabtu, 17 September 2022.
Saat ini, kata Dadan, PLN sedang menyiapkan jaringan khusus di rumah. “Saat ini masih dalam perencanaan, dengan memastikan bahwa masyarakat tidak menambah biaya apabila nanti programnya berjalan."
Direktur PLN, Darmawan Prasojo, sebelumnya mengklaim migrasi kompor elpiji ke kompor listrik mampu menghemat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) karena harga keekonomian listrik lebih murah daripada elpiji.
“Dari sampel 23 keluarga penerima manfaat, ada saving APBN sekitar Rp 20 juta per tahun,” kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu, 14 September 2022.
PLN juga telah menghitung konversi dalam skala lebih besar akan mengehamat APBN Rp 330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerimaan manfaat pada tahun 2022. Sementara pada program konversi tahun depan yang menyasar 5 juta keluarga penerimaan manfaat, diproyeksikan bisa menghemat Rp 5,5 triliun per tahun.
Artinya, jika jumlah keluarga penerimaan manfaat mencapai 15,3 juta, maka proyeksi penghematan APBN akibat program migrasi ke kompor listrik bisa mencapai Rp 16,8 triliun per tahun.
BISNIS | ANTARA | RIRI RAHAYU
Baca: UU Perlindungan Data Pribadi Disahkan, Efektifkah Menghilangkan Peretasan?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini