TEMPO.CO, Jakarta - Shopee Indonesia berjanji akan membayar seluruh hak pesangon karyawan yang terimbas pemutusan hubungan kerja (PHK). Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan besaran pesangon bakal disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan ditambah satu bulan gaji.
“Pencapaian Shopee selama ini tidak lepas dari kerja keras dan komitmen dari Shopee Team. Kami ucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh Shopee Team sejauh ini,” ucapnya melalui keterangan tertulis pada Senin, 19 September 2022.
Selain itu, karyawan yang terkena PHK masih dapat menggunakan fasilitas asuransi kesehatan perusahaan hingga akhir tahun dengan seluruh manfaatnya. Shopee baru saja melakukan PHK terhadap sekitar 3 persen karyawannya. Jumlah karyawan terdampak pemangkasan mencapia sekitar 180 orang.
Radynal menuturkan keputusan Shopee melakukan PHK merupakan bagian dari efisiensi perusahaan setelah manajemen mengubah beberapa kebijakan bisnis. Ia berujar kebijakan PHK dilakukan dengan berat hati, namun perlu dijalankan akibat situasi ekonomi global saat ini.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya.
Radynal menjelaskan, startup jual beli online asal Singapura itu kini tengah berfokus mencapai kemandirian dan keberlanjutan. Sebab, dua nilai itu diyakini sebagai komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
"Ini merupakan langkah efisiensi yang telah sejalan dengan fokus perusahaan," tuturnya.
Jika dilihat secara keseluruhan, pendapatan Sea Grup atau induk perusahaan Shopee pada kuartal II 2022 sebetulnya naik 29 persen year on year. Melansir dari situs resminya, dalam laporan keuangan milik Sea Group, tercatat pendapatan perusahaan yang juga membawahi SeaMoney dan Garena itu mencapai US$ 2,94 miliar pada kuartal dua 2022.
Pertumbuhan Sea Group ditopang pendapatan Shopee yang naik 51 persen yoy atau menjadi US$ 1,75 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,16 miliar. Namun, Sea Grup hingga kuartal dua 2022 masih membukukan rugi US$ 931,2 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 433,7 miliar.
"Shopee Indonesia kini akan berfokus pada pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan," kata Radynal.
Selain itu, Shopee Indonesia juga ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaannya stabil di situasi ekonomi saat ini. Operasional bisnis dan layanan Shopee Indonesia dipastikan tetap berjalan dan transaksi antara seluruh penjual, pembeli dan mitra di Indonesia tidak terpengaruh.
Shopee Indonesia pun akan terus memantau jutaan penjual, pembeli dan UMKM agar tetap bisa menggunakan platform Shopee. Sembilan Kampus UMKM Shopee juga dipastikan akan terus berjalan.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: PHK Pegawai, Shopee Indonesia: Kondisi Ekonomi Global Menuntut Evaluasi Prioritas Bisnis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini