Pada Agustus 2022, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang melonjak ke level tertinggi dibanding Juli 2022 (MoM) yakni lemak dan minyak nabati (HS 15) naik 25,40 persen, besi dan baja (HS 72) naik 14,38 persen, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) naik 21,16 persen, serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 11,54 persen.
Menurut Zulhas, di tengah penurunan harga komoditas besi dan baja (HS 72) dan lemak dan minyak nabati (HS15), permintaan atas ekspor kedua komoditas tersebut mengalami peningkatan dan menjadi pendorong ekspor nonmigas Indonesia di bulan Agustus 2022.
Ia menyebutkan Cina, Amerika Serikat, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia selama Agustus 2022. Nilai ekspor nonmigas pasar utama tersebut mencapai US$ 11,22 miliar dengan kontribusi sebesar 58,65 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.
Adapun beberapa pasar utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada bulan Agustus 2022 (MoM), yaitu Cina naik 22,61 persen, India naik 9,10 persen, dan Malaysia naik 8,06 persen.
Sementara itu, total ekspor selama periode Januari - Agustus 2022 mencapai US$ 194,60 miliar atau meningkat 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 35,24 persen (YoY) menjadi US$ 183,73 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 38,58 persen (YoY) menjadi 10,87 miliar.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.