TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan atau Kemenkeu mengonfirmasi aset-aset milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang telah disita dan dilelang pemerintah tak kunjung laku. Kemenkeu berdalih aset sitaan satgas BLBI (Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) tak laku karena tanahnya luas dan harganya tinggi.
"Kita memahami karena luas dan tinggi nilainya itu yang membuat peminatnya sangat terbatas," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban dalam diskusi virtual, Jumat, 16 September 2022.
Rionald mengatakan, pemerintah beberapa kali mencoba lelang aset itu namun lagi-lagi sepi peminat. Pemerintah, kata dia, sudah memikirkan cara lain untuk memanfaatkan aset sitaan tersebut. Sayangnya, dia enggan mengungkapkan rencana tersebut.
"Kita sudah memikirkan langkah-langkahnya. Mungkin bulan depan kalian akan tahu aset itu akan kita apakan," ujar Rionald yang juga ketua satgas BLBI.
Sejak Juni lalu, pemerintah menyatakan tidak terdapat peminat dalam pelaksanaan lelang empat jaminan PT Timor Putera Nasional, perusahaan milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Aset tersebut tak kunjung laku setelah tiga kali lelang.
Direktur Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Tri Wahyuningsih menjelaskan bahwa pada hari ini, pemerintah melaksanakan lelang aset jaminan milik debitur/penanggung hutang atas nama PT Timor Putera Nasional (TPN). Lelang dilaksanakan oleh DJKN melalui KPKNL Jakarta V.
Selanjutnya: Aset Tommy Triliunan yang membuat Sepi Peminat
Meskipun begitu, Wahyuningsih menyebut bahwa tidak terdapat orang yang mendaftar lelang hingga batas waktu satu hari sebelum pelaksanaan lelang. Oleh karena itu, pemerintah menyatakan bahwa lelang tersebut tidak ada peminat (TAP).