TEMPO.CO, Bali - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan inovasi dan digitalisasi merupakan modal penting dalam menghadapi persaingan global yang semakin pesat dan canggih. Karena itu, kata dia, perlu penguatan kemampuan inovasi dan literasi pekerja, khususnya di bidang-bidang yang akan menciptakan lapangan kerja baru di masa depan, seperti teknologi digital dan ekonomi hijau penting untuk dilakukan.
“Sebagai contoh, pemerintah Indonesia terus meningkatkan literasi digital pelaku UMKM agar target 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024 dapat tercapai,” kata Ma'ruf Amin dalam petemuan G20 Labour and Employment Ministers’ Meeting yang digelar di Bali pada Rabu, 14 September 2022.
Dia ingin keahlian SDM bertambah agar daya saing pekerja Indonesia di tingkat nasional maupun global meningkat. Caranya melalui skilling, re-skilling dan up-skilling yang dilakukan secara terus menerus.
“Terkait hal ini, Indonesia terus membangun Balai Latihan Kerja Komunitas untuk memenuhi kebutuhan pelatihan vokasi dengan kolaborasi antara Pemerintah, swasta/industri dan akademisi/pendidikan tinggi,” kata dia.
Sampai dengan tahun 2022, melalui Kemterian Ketenagakerjaan, telah dibangun 1.014 BLK komunitas. Sehingga total BLK komunitas yang telah dibangun di Indonesia sebanyak 2.127. Pelatihan yang diberikan kepada pekerja didasarkan pada konsep link and match agar pelatihan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja.
Salah satu pelatihan kewirausahaan yang kini tengah digiatkan di Indonesia, kata dia, adalah bidang fashion muslim seiring bertumbuhnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dan di tingkat global.
Wapres ingin adanya penguatan perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 dengan memastikan terpenuhinya hak-hak pekerja melalui pemberian pendampingan dan bantuan yang adaptif, sesuai kondisi yang terjadi.
Di Indonesia, hal ini menjadi bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional, berupa Program Bantuan Subsidi Upah, Program Kartu Pra-Kerja, Program Bantuan Produktif Usaha Mikro, dan Program Padat Karya di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Wapres meminta negara G20 untuk mewujudkan dunia kerja baru yang inklusif, berkelanjutan, dan memiliki resiliensi. "Tujuan tersebut dapat tercapai bila pemulihan dunia kerja berorientasi pada manusia atau pekerja," kata dia.
HENDARTYO HANGGI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini